BANDUNG– Perayaan malam pergantian tahun baru di Kota Bandung menghasilkan tumpukan sampah hingga 104,5 m3 dari seluruh penjuru Kota Bandung. Namun saat pergantian tahun baru 2020 ini timbulan sampah yang terangkut hanya 88 m3.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengklaim tumpukan sampah di tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Data ini dihitung dari jumlah sampah yang diangkut oleh petugas PD. Kebersihan saat terjun dalam operasi malam tahun baru.
Penjabat Sementara (Pjs) Direktur Utama PD. Kebersihan, Gungun mengatakan, jika aplikasi ke tonase, 1 meter kubik sama dengan 0,49 ton. Bila dikalikan 88 meter kubik, jumlah sampah merayakan tahun baru di Kota Bandung mencapai 43,12 ton sampah.
“Jadi saat tahun baru 2020 ini volume total sampah di Kota Bandung turun 16,5 m3 atau turun 15,78 persen dibandingkan tahun 2019 lalu,” kata Gungun, Rabu (1/1).
Secara rinci timbulan sampah saat malam pergantian tahun kali ini yaitu sebanyak 32 m3 dari Kota Bandung wilayah barat, 16 m3 di wilayah utara. Sisanya, sebanyak 30 m3 dari wilayah selatan dan 10 m3 dari wilayah timur.
Gungun menyebut banyak faktor yang menyebabkan timbulan sampah di momen pergantian tahun menurun. Salah satunya, imbauan Pemkot Bandung untuk menyelenggarakan acara Bandung Berzikir secara serentak di seluruh wilayah.
“Belum tahu analisanya. Apakah karena Bandung Berzikir di setiap kecamatan atau hal lainnya. Mungkin saja itu ikut menyumbang terjadinya penurunan sampah di tahun baru,” terangnya.
Gungun menambahkan, faktor lainnya karena faktor cuaca yang membuat masyarakat tidak begitu antusias untuk menikmati malam pergantian tahun di luar rumah lantaran turun hujan. “Ada variabel hujan tapi tidak lama sampai pukul 21.00,” imbuhnya.
Gungun memastikan, PD Kebersihan berupaya maksimal agar timbulan sampah selama malam pergantian bisa secepatnya tertangani. Sehingga masyarakat bisa kembali nyaman beraktivitas menikmati Kota Bandung.
Sementara, untuk jumlah petugas, kata dia, pada pergantian tahun baru 2020 ini, PD. Kebersihan menurunkan petugas khusus sebanyak 640 orang yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bandung, dengan fokus utama di titik keramaian. Guna menunjang tugasnya, sebanyak 63 kendaraan berbagai jenis ikut dioperasikan.