Sabilulungan, Miniatur Konsep Pembangunan Nasional

Di bidang pangan, ucapnya, Pemkab Bandung memiliki konsep inovatif. Yakni, Sabilulungan Gerakan Generasi Muda Makan Buah dan Sayur Segar Lokal (Sanggembiraloka), Sabilulungan Gerakan Generasi Muda Makan Umbi-umbian dan Kacang-kacangan (Sanggemilang), dan Sabilulungan Gerakan Makan Nasi Satu Kali Sehari (Sangmatahari).

Ketiga inovasi Sabilulungan itu merupakan gerakan untuk mengurangi konsumsi beras dan terigu. Menurut Dadang, program tersebut berkontribusi langsung terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bandung.

”Kabupaten Bandung memiliki potensi pangan yang tinggi,” tuturnya.

Dadang menyatakan, sudah semestinya potensi itu bermuara pada peningkatan IPM Kabupaten Bandung. Dalam implementasinya, Pemkab Bandung membina ratusan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang tersebar di 31 kecamatan, 270 desa dan 10 kelurahan.

Upaya itu pula akan berkontribusi pada peningkatan skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi Kabupaten Bandung. Hingga 2018, PPH Konsumsi Kabupaten Bandung baru mencapai 83,4 persen. Dengan hadirnya sejumlah inovasi, pihaknya menargetkan peningkatan PPH di atas 90 persen di tahun 2019.

Jelang mengakhiri masa jabatan di tahun 2021 mendatang,  lanjutnya, di tengah persoalan-persoalan pembangunan yang dihadapi, beragam prestasi dan inovasi telah ditoreh. Berbagai penghargaan menjadi bukti nyata dari implementasi program yang telah dijanjikan Bupati Dadang Naser bagi warga Kabupaten Bandung.

”Prestasi dan penghargaan yang diraih, sesungguhnya bukan hal yang mudah untuk dicapai. Pengorbanan dan kerja keras semua pihak disertai dengan komitmen yang tinggi dijadikan modal utama dalam merealisasikan program-program yang pernah dijanjikan pada masyarakat Kabupaten Bandung,” pungkasnya (adv/yul).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan