BANDUNG – Untuk mengamankan perayaan natal dan tahun baru Polda Jabar rencanannya akan mengerahkan belasan ribu personil bersama unsur aparat gabungan.
Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi menjamin pelaksanaan natal di Jabar berlangsung aman.
“Saya pastikan, saya bersama Pangdam Siliwangi menjamin keamanan perayaan natal dan tahun baru. Kita menjamin itu, pasti,” ucap Rudy usai pelaksanaan apel gelar pasukan pengamanan natal dan tahun baru (Nataru) di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (19/12).
Apel gelar pasukan pengamanan nataru dalam operasi bersandi ‘Lilin Lodaya 2019’ itu diikuti personel Polri, TNI, Basarnas hingga unsur Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Apel juga dihadiri Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.
Menurutnya, belasan ribu pasukan akan disebar ke sejumlah wilayah di Jabar. Adapun personel yang terlibat yaitu personel Polri sebanyak 18.330 orang, pasukan TNI Kodam Siliwangi sebanyak 5.200 orang serta instansi lainnya sebanyak 4.029 orang.
Sementara itu, gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan, perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 kondusivitas dan keamanan di Jabar tetap akan terjaga.
“Kalau dari laporan Pak Kapolda (Jabar) dan Pangdam (III/Siliwangi), Jawa Barat hari ini sangat kondusif,” kata Emil
“Silahkan warga untuk bersukacita dalam menyambut tahun baru dan kepada umat Kristiani silahkan mengambil kegiatan dengan aman, nyaman. Insyaallah, kepolisian dan TNI akan mengawal dengan cara elegan, dengan cara yang baik,” tambahnya.
Selain itu, Emil meminta kepada semua pihak untuk ikut serta dan bekerja sama dalam menjaga kondusivitas, Sebab semua pihak memiliki tanggung jawab dalam menciptakan kondisi aman dan nyaman.
“Saya kira rasa aman dan nyaman ini bukan hanya tupoksi (tugas pokok dan fungsi)-nya TNI/Polri. Tapi, adalah tanggung jawab dari kita semua. Kalau tidak ada pemantik atau hal-hal buruk dari kelompok masyarakat, rasa aman, nyaman pasti akan selalu hadir,” ucapnya.
“Jadi, saya imbau tolong jaga sama-sama, semua orang juga ingin beribadah seperti halnya kita juga ingin beribadah di waktu yang kita inginkan. Dan semuanya juga ingin kondusif, jadi jangan memulai sesuatu yang kurang baik. Harga dari kondusivitas ini mahal,”tambah Emil. (mg1/yan).