Tabrakan Beruntun, Satu Orang Tewas

“Saya rasakan rem tidak berfungsi itu pas masuk turunan. Sudah pakai rem tangan, sudah pada gigi satu tetap tidak kuat dan malah melaju,” kata Bahri.

Bahri mencoba mengendalikan truk bermuatan bahan boneka itu dengan berupaya menabrakan ke dinding rumah warga. Namun, urung terjadi karena di depannya ada pick up yang sedang berhenti. Otomatis pickup terdorong hingga menghantam minibus dari arah berlawanan dengan keras sampai terbalik dan kemudian terhenti menabrak truk pengangkut ayam di belakang minibus.

“Saya mau menghindar, tapi pintu kendaraan mobil saya keburu kena mobil yang di depan. Saya tidak bisa menghindar lagi. Saya kena di bagian dada sama kaki,” ungkapnya.

Sesuai rencana, Bahri akan mengantar bahan boneka itu ke Kota Cimahi dari Subang, dengan melewati jalan pintas menuju Tol Padalarang. “Saya baru pertama lewat sini. Diarahin sama kondektur,” katanya.

Berdasarkan Satlantas Polres Cimahi, tiga orang korban yang mengalami luka ringan masing-masing Apep,28, Dedi,28, dan Idam,35. Sedangkan korban meninggal Aila,5, warga Kampung Sukamaju, Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua.

Sementara, Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub KBB, Herry Arifin langsung melakukan pemeriksaan terhadap truk yang menjadi pemicu kecelakaan di lokasi kejadian.

Melihat dari roda-roda kendaraan baik depan ataupun belakang tidak terlihat ada kebocoran minyak rem. Itu menunjukkan jika fungsi hidraulik rem tidak mengalami blong. Meskipun bisa saja ketika fungsi rem panas akibat bekerja dalam waktu yang lama jadi pemicu persoalan dalam fungsi pengeremen.

“Kalau saya periksa tidak ada kebocoran minyak rem, jadi untuk rem blong sepertinya tidak. Tapi kan ini jalanan menurun panjang, yang bisa membuat rem panas dan mengganggu sistem pengereman. Apalagi sopir juga baru lewat sini dan tidak tahu karakteristik jalannya,” kata Herry. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan