Pengamat Menilai TMB Harus Berjalan Efektif

BANDUNG– Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono, mengapresiasi gebrakan Pemkot Bandung yang meluncurkan Trans Metro Bandung (TMB) untuk koridor lima.

Hanya saja dia juga mengingatkan pemkot bagaimana sistem transportasi umum itu berjalan efektif. “Harus berjalan efektif, dan ini menjadi momentum sangat bagus. Karena di Bandung cukup banyak kebutuhan transportasi seperti itu,” ujar Sony, Rabu (13/11).

Dia menilai, adanya TMB yang sudah dilaunching itu menunjukkan keseriusan pemkot dalam membenahi sistem transportasi publik, yang sebelumnya tidak terlihat pasif.

“Jadi dengan TMB ini saya melihat upaya pemkot sudah banyak berbuat. Maka, dengan TMB, Damri dan angkot bisa dimaksimalkan keberadaanya,” ucapnya.

Meski begitu, Sony juga mendorong agar keberadaan angkot dapat ditata lebih rapi sehingga sistem transportasi publik di Bandung terintegrasi dengan baik.

“Rute angkot di Bandung berjumlah 38 rute, namun banyak yang numpuk di jalan. Jadi keberadaan angkot yang sekarang hanya berkonsentrasi di pusat kota. Makanya harus digeser ke lokasi lain teruma di Timur dan Barat sehingga warga yang ada di perbatasan itu bisa naik angkot juga,” bebernya.

Kemudian, dia menambahkan, jika angkot sudah tertata dengan baik, maka ke depannya juga bisa terintegrasi dengan Kereta Api, TMB dan Damri.

“Saya mengharapkan pemkot melakukan itu semua dengan intensif. Jangan sakarang koridor 5 diluncurkan tapi halte nya baru tahun depan dibangun, sehingga nanggung, kenapa enggak sekaligus aja,” imbuhnya.
“Jadi halte diperbaiki dan ditambah sekaligus juga memberikan edukasi ke masyarakat. Edukasi ini bisa dibantu dengan komunitas-komunitas, akademisi dan elemen masyarakat lainnya. Gerakan-gerakan ini belum kelihatan,” paparnya.

Sony juga menilai koridor lima TMB sangat istimewa. Pasalnya, rutenya menyusuri area strategis di kawasan pusat kota.

Menurut sony, kehadiran koridor lima ini merupakan terobosan yang menjadi angin segar bagi keberadaan transportasi umum di Kota Bandung. Sehingga, harapan untuk menarik masyarakat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi terbuka lebar.

“Khusus koridor lima ini menarik. Karena kalau kita lihat dari Antapani mau ke pusat kota rata-rata bisa tiga kali naik turun angkot. Dengan adanya bus ini cuma satu kali. Artinya memudahkan,” kata Sony. (mg5/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan