NGAMPRAH– Hadirnya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sekaligus dengan pengembangan Kawasan Walini Raya di Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat (KBB), diyakini akan mendatangkan para investor dalam negeri maupun investor asing untuk menanamkan modal investasinya. Banyaknya investor tersebut membuat Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KBB terus berbenah agar memberikan pelayanan perizinan secara optimal.
Kepala DPMPTSP KBB, Ade Zakir mengungkapkan, pembangunan Walini Raya akan menarik para investor untuk berinvestasi di KBB. Saat ini, baru PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang menanamkan investasi di kawasan Walini Raya. Diyakini investor lainnya akan menyusul mengikuti PT KCIC untuk menanamkan modalnya.
“Baru PT KCIC saja yang sudah siap melakukan investasi di Walini Raya, sekarang masih proses penyusunan PKS (perjanjian kerja sama). Nilai investasi PT KCIC sangat besar (Rp 1,6 triliun), karena akan dibangun stadion dan fasilitas lainnya. Saya yakin investor lain bakal menyusul,” kata Ade ditemui di Ngamprah, Rabu (13/11/2019).
Ade menjelaskan, dibukanya Kawasan Walini Raya sangat berdampak positif bagi iklim investasi di KBB. Sebab, di kawasan tersebut akan menjadi pusat ekonomi dan keramaian masyarakat lantaran hadirnya Kereta Cepat Jakarta Bandung. Bahkan Pemkab juga diuntungkan lantaran tak perlu lagi melakukan promosi karena sudah banyak para investor atau masyarakat soal hadirnya Kereta Cepat di KBB.
“Hadirnya proyek Kereta Cepat dan juga pengembangan Kawasan Walini Raya sudah pasti banyak diminati para investor. Kita juga dari pemerintah tak usah lagi melakukan promosi, karena investor juga sudah mengetahuinya. Tinggal kita optimalkan saja pelayanan perizinan, yang lebih profesional. Apalagi sekarang kita sudah menerapkan sistem online yang mempermudah investor atau pengusaha untuk berinvestasi dengan cepat dan mudah,” ujarnya.
Ade menambahkan, selain menambah nilai investasi, hadirnya Kereta Cepat juga bakal membuka lapangan kerja baru yang berdampak pada menurunnya angka pengangguran di KBB. “Jelas akan membuka lapangan kerja baru, bila banyak investor yang datang. Terutama akan menyerap tenaga kerja lokal hingga berdampak pada perputaran ekonomi warga sekitar,” terangnya.