Buah Sembrono

Dis'way
Dis'way
0 Komentar

Saya pun memetik satu bu­tir dari tangkainya. Ups… Semanis anggur candy. War­na apa saja sama manisnya: hijau, kuning, coklat, hitam dan bersaput pink. Ukuran besar kecil tidak ada bedanya. Bundar atau lonjong sama menariknya.

Anggur seperti tidak ada harganya. Kami pun selalu membelinya –berkilo-kilo. Di dalam mobil selalu ada ang­gur berkresek-kresek.

Yang juga banyak adalah buah delima. Yang kalau di Indonesia hanya dapat dibeli di toko buah yang amat khusus.

Di Xinjiang buah delima dionggokkan di bawah tiang listrik!

Baca Juga:e-Paper Jabar Ekspres Edisi 1 November 2019Harus Diperjuangkan sebagai Bandara Utama

Rupanya anggur berlebihan di Xinjiang. Sampai kismis anggur kering ada di mana-mana. Kismisnya besar-besar pula.

Kwaci pun kini sudah be­raneka rasa. Terutama kwaci yang dari biji bunga mata­hari.

Begitu luas kebun bunga matahari. Di mana-mana. Kami tidak sempat melihat saat bunga itu masih mekar. Kami tinggal melihat batang-batang tersisanya.

Kwaci rasa keju, rasa coklat rasa karamel. Semua rasa sudah meluas. Menggeser kwaci rasa original.

Saya jatuh cinta pada buah Xinjiang. Di musim terbaiknya.(Dahlan Iskan)

0 Komentar