SOREANG – Pelaksana Proyek Kereta Cepat Jakarta- Bandung (KCJB) China Railway Group Limited (CREC) mengklaim sudah membuat draenase baru dan membenahi juga menormalisasikan saluran yang sempat tertutup urukan tanah galian, hal itu untuk mengantisipasi ancaman banjir yang dikhawatirkan warga Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Juru bicara CREC untuk proyek KCJB Seksi 2 KM 152, Budianto mengatakan, pihaknya bahkan memperlebar saluran drainase warga yang saat ini berada dalam lokasi proyek. ”Saluran yang sekarang masuk dalam lokasi kami, telah diperlebar sampai dua meter dan dikeruk sehingga kedalamannya juga mencapai dua meter lebih,” katanya saat dihubungi, Rabu (30/10).
Budianto mengakui, aktivitas pengurukan di lokasi proyek memang sempat menutup titik sambung saluran di sekitar pagar lokasi proyek. Namun saat ini tanah yang menutupi saluran tersebut sudah dibersihkan sehingga salurannya kembali lancar.
”Setelah masuk ke saluran yang kami buat di dalam lokasi proyek, aliran air diarahkan kembali ke saluran awal di sisi lain di luar lokasi proyek. Dengan begitu akhirnya air kembali ke tempat semula di mana warga biasa mengalirkannya yaitu ke sawah-sawah di sekitar lokasi proyek,”jelasnya.
Budianto menegaskan, tak hanya di dalam proyek. pihaknya juga akan segera memperlebar saluran di luar sampai dua meter dan mengeruknya sampai kekedalaman tiga meter. Dengan langkah itu, Ia meyakini urukan tanah setinggi delapan meter di dalam lokasi proyek tidak akan berpengaruh terhadap ancaman banjir di pemukiman warga sekitar. Pihak CREC tidak akan tutup mata terhadap kondisi warga di sekitarnya. Kepedulian itu ditunjukan dengan menyiagakan alat berat untuk mengeruk sampah dari dalam saluran drainase warga di luar lokasi proyek.
Budianto menambahkan, selain permasalahan saluran draenase, pihaknya juga berencana mengatasi permasalahan Sungai Cikeruh yang notabene luapannya selalu menjadi faktor utama pemicu banjir. ”Kemarin kami ikut membantu pengerukan Sungai Cikeruh, karena kami mendapat informasi bahwa tiga tahun terakhir sungai itu selalu menjadi penyebab banjir. Sekarang sudah kami perlebar dan perdalam sungai tersebut,” tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung Cecep Suhendar mengatakan, sejumlah saluran drainase di wilayah tersebut tersumbat urukan tanah proyek KCIC, yang ketinggiannya melebihi lahan warga. Hal itu disimpulkannya dari hasil tinjauan langsung dirinya bersama tokoh masyarakat beberapa waktu lalu. ”Beberapa lokasi di wilayah itu langganan banjir saat musim hujan, dengan kondisi saat ini. Warga Rancaekek merasa ketakutan akan terancam banjir yang dua kali lipat lebih besar dari biasa,” kata Cecep saat ditemui di ruang Fraksi Golkar DPRD, Selasa (29/10).