CIMAHI – Janji Wali dan Wakil Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna-Ngatiyana perihal membuka 1.000 lapangan pekerjaan sepertinya bertolak belakang dengan kenyataan. Sebab, bukannnya lapangan kerja yang bertambah, namun jumlah pengangguran yang cenderung meningkat.
Dari catatan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Cimahi, jumlah anggka pengangguran sampai saat ini sudah mencapai 17 ribu lebih. Angka itu meningkat dari dua tahun sebelumnya yang hanya sekitar 14 ribu lebih.
”Trennya naik dari dua tahu ke belakang. (Dari) 14 ribu lebih, sekarang 17 ribu,” terang Kepala Disnakertrans Kota Cimahi, Herry Zaini saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Selasa (22/10).
Tepat dua tahun ini, janji Ajay-Ngatiyana itu sepertinya sulit untuk direalisasikan. Sebab bukannya membuka lapangan kerja, namun dalam dua tahun ini yang terjadi malah pemutusan hubungan kerja.
Dalam dua tahun terakhir ada sekitar 2.300 buruh di Kota Cimahi yang diberhentikan. Penyebabnya adalah kondisi industri di Kota Cimahi yang mulai mengalami guncangan ekonomi.
Untuk mengurangi tren pengangguran dan membuka lapangan pekerjaa, Disnakertrans Kota Cimahi mencobanya dengan sebuah sistem aplikasi yang diberinama Sistem Link and Matc (Silima), yang merupakan sistem sinergitas antara pemerintah, LPK, BLK, perusahaan dan pencari kerja.
Aplikasi itu diklaim akan efektif untuk mengurangi angka pengangguran. Sebab, dalam sistem itu akan meng-cover seluruh data perusahaan, lowongan pekerjaan hingga calon pencari kerjanya.
”Pertama kita akan sinergikan antara pelatihan, sertifikasi dan penempatan. Kemudian akhirnya akan terjadi penurunan pengangguran,” jelasnya.
”Sebagai contoh, para pencari kerja untuk melamar itu lewat aplikasi sistem kemudian perusahaan menginput lowongannya. Disitulah terjadi link and match sehingga itu sangat efektif buat pencari kerja,” sambung Hery.
Saat ditemui usai pelaksanaan apel istimewa dua tahun kepemimpinannya di Pemkot Cimahi, Ajay Muhammad Priatna mengakui kinerjanya bersama Ngatiyana masih ada yang tidak sesuai harapan.
”Tentunya dalam dua tahun ini masih ada hal-hal yang jauh dari harapan. Tentunya tugas kami bersama untuk bagaimana mewujudkan (harapan) sisa kurun waktu ini,” singkat Ajay.(mg3/ziz)