CIWIDEY – Salah satu penyebab stunting (gagal tumbuh) adalah kekurangan gizi kronis, sanitasi dan pola asuh yang tidak tepat. Stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik, tapi juga mengganggu kemampuan perkembangan kognitif otak anak.
Dalam upaya pencegahan stunting, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kecamatan Ciwidey terus menyisir pedesaan untuk memastikan tidak ada warga Ciwidey terkena stunting.
Ketua TP PKK Kecamatan Ciwidey Fitri Priminingrum mengatakan, kondisi gagal tumbuh pada anak, akan berdampak buruk untuk masa depannya. Menurutnya, perlu penanganan serius secara khusus serta kerjasama semua pihak, mengingat anak merupakan aset masa depan bangsa.
”Kita upayakan cegah stunting di Ciwidey. Saat ini sasaran kita Desa Panundaan. Dengan jumlah penduduk sebanyak 12.570 jiwa, kita dorong masyarakat untuk mendukung program yang sudah disiapkan,” ungkap Fitri saat melakukan penyuluhan dan sosialisasi pengolahan bahan pangan lokal di Desa Panundaan Ciwidey beberapa waktu lal
Fitri menjelaskan, dalam pencegahan dan konservasi stunting, pihaknya melakukan beberapa langkah yakni membuat pojok ASI di posyandu yang ada di Kecamatan Ciwidey. Upaya lainnya menyosialisasikan menanam tanaman pekarangan yang bisa dikonsumsi seperti sayuran, serta menyediakan rumah singgah untuk ibu hamil jelang persalinan.
”Kita juga mengimbau setiap posyandu melakukan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada anak. Kita bentuk Tim SATKER (Satuan Kerja) penanganan dan pencegahan stunting serta berbagai penyuluhan kesehatan,” akunya.
Dirinya mengajak masyarakat agar perilaku hidup bersih sehat (PHBS) bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hair. Bukan saja untuk mencegah stunting, tapi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat itu sendiri.
”Kami mengajak masyarakat untuk ber PHBS, memperhatikan kebersihan lingkungan, juga memperhatikan tumbuh kembang anak dengan pemberian asupan gizi yang sehat ,” jelasnya.
Sementara, di tempat berbeda, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung dr. Rikmasari menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung tengah melakukan upaya percepatan penurunan stunting secara masiv. Sampai dengan 2018, ada 10 desa yang menjadi prioritas, yakni Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk, Desa Dampit, Narawita, Tanjungwangi di Kecamatan Cicalengka, Desa Mekarlaksanan di Cikancung, Desa Babakan Kecamatan Ciparay, Desa Girimulya Pacet, Cihawuk Kertasari, Karangtunggal Paseh dan Desa Cibodas di Kecamatan Pasirjambu.