NGAMPRAH– Gedung pengujian kendaraan bermotor (KIR) milik Pemkab Bandung Barat akan dilengkapi dengan fasilitas teknologi pengujian dari Eropa. Layanan untuk keselamatan berkendara tersebut berlokasi di Kampung Cikamuning, Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang juga memiliki kecanggihan dengan sistem komputerisasi.
“Kami sedang melengkapi gedung uji KIR ini dengan alat-alat serba modern. Jika dulu pengujian dilakukan secara manual, sekarang semuanya komputerisasi dan pemilik kendaraan bisa melihat hasil uji langsung di monitor,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB Ade Komarudin, Jumat (18/10).
Alat-alat pengujian berteknologi canggih sudah terpasang di gedung uji KIR Pemda KBB yang baru digunakan pada awal tahun ini.
Seperti alat uji emisi gas buang, pemeriksaan bagian bawah kendaraan, lampu utama, side slip tester, rem tester, dan spedometer/kecepatan.
Yang paling mencolok adalah lantai di line pengujian berukuran 10×60 meter yang dicat epoxy antislip atau licin dan tidak akan luntur oleh gesekan ban.
Ade menargetkan, peralatan alat uji modern tersebut bisa diluncurkan dan dipergunakan bulan depan. Sekarang beberapa alat pendukung tambahan dan pengecetan sedang dilakukan.
Setelah selesai semua alat diuji coba, kemudian dilakukan kalibrasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Termasuk standar operational prosedur (SOP) tata cara pemeriksaan, pengoperasian alat, dan pelayanan.
“Semoga dengan fasilitas alat-alat modern dan gedung yang refresentatif, akreditasi uji KIR KBB bisa naik menjadi grade B atau A dari sekarang masih C,” ujar dia.
Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub KBB Eman Sulaeman menambahkan, dengan sistem komputerisasi maka waktu pengujian kendaraan bisa lebih efisien.
Melalui pola drive thru, sopir tidak perlu turun dari kendaraan saat melakukan uji KIR. Ke depan juga sedang dirancang pembayaran dilakukan secara elektronik dengan menggunakan aplikasi, sehingga dapat meminimalisasi praktik pungli yang dapat merugikan masyarakat transportasi di KBB.
“Fasilitas lengkap ini untuk memanjakan masyarakat transportasi di KBB yang jumlahnya mencapai sekitar 20.000 ketika uji KIR. Bagi pemda ini menjadi potensi PAD karena rata-rata dalam sehari sebanyak 100 kendaraan melakukan uji KIR. Maka ke depan, kami akan buat fasilitas ini menjadi dua line agar pengujian semakin maksimal,” tutur Eman.