CIMAHI – Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang, Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 062/Tarumanegara, Kolonel Inf. Parwito, meminta agar masyarakat tidak terpancing isu untuk melakukan pergerakan massa ke Jakarta.
Selain ke Jakarta, pihkanya juga meminta masyarakat yang berada di wilayah Korem 062/Tarumanegara tidak melakukan aksi atau pergerakan massa.
”Tidak perlu ada massa yang memaksakan bergerak ke Jakarta saat pelantikan nanti. Cukup ikuti proses pelantikan dari daerah masing-masing dan jaga kondusifitas juga,” ujarnya, usai melakukan silaturahmi kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) di Makodim 0609/Kabupaten Bandung, Jalan Gatot Subroto, Kota Cimahi, Rabu (16/10).
Menurutnya, pengamanan jelang hingga pelaksanaan pelantikan nanti, Korem 062/Tarumanegara tidak menerjunkan personel tambahan. Namun tetap mengandalkan personel yang biasa melakukan patroli.
”Tidak ada penebalan pasukan untuk pengamanan di wilayah. Jadi kita mengimbangi kondusifitas di ibukota negara karena konsentrasi massanya disana,” ujarnya.
Sejauh ini, lanjutnya, kondusifitas keamanan di wilayah masih terpantau aman dan terkendali, namun pihaknya tetap waspada dan menyiagakan personel di lapangan.
”Sejauh ini situasinya masih relatif kondusif, meskipun ada beberapa kejadian belakangan ini. Tapi informasi dari anggota di lapangan cukup aman dan terkendali. Diharapkan sampai setelah pelantikan tetap terjaga,” terangnya.
Disinggung soal adanya anggota TNI yang dihukum karena aktivitas istri di media sosial, Parwito mengingatkan agar TNI, Polri, dan masyarakat menggunakan media sosial dengan bijak.
”Manfaatkan media sosial dengan baik, jangan sebarkan berita berbau hoax dan hate speech. Jangan reaktif, artinya ketika menerima informasi dari medsos lalu disebarkan lagi. Kalau patroli cyber jadi ranah polisi dan Mabes TNI,” pungkasnya.(ziz)