Dia menilai, depresi bisa timbul karena tekanan sosial di berbagai hal, hingga penyebaran berita bohong (hoaks). Sebab, pada kenyataannya banyak masyarakat yang kerap mengalami stres ketika mendengar sebuah kabar tersebut. Padahal informasi tersebut belum tentu benar.
“Dengan penyebaran hoaks depresi bisa meningkat. Maka kita harus cegar bersama (penyebaran hoaks),” tuturnya.
Sementara itu, dalam program kerjanya Dinas Sosial Jawa Barat setiap tahunnya dinsos mengembalikan eks ODGJ sekitar 200 sampai 300 orang kepada keluarganya.
Selain itu, pihaknya juga menerima kiriman eks ODGJ dari daerah lain seperti DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Sehingga, orang jabar sebetulnya banyak di tangani oleh daerah lain setelah sembuh kembali ke Jabar.
’’Dinsos dalam memang menangani eks ODGJ yang akan di siapkan dari sisi sosial agar bisa kembali bermasyarakat,’’cetus dia.
Ipik menambahkan, Dinsos Jabar juga sedang menyiapkan panti rehabilitasi penangan ODGJ. Terlebih, Jawa Barat dengan penduduk terbanyak di Indonesia sudah seharusnya memiliki panti rehabilitasi sendiri.
’’ Untuk sementara ditangani oleh kementrian sosial. Nah, sekarang setelah ada undang-undangnya kami segera siapkan, untuk panti rehabilitasi, tahun depan,” tutup dia. (mg1/yan).