KATAPANG – Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mendapatkan jaminan sosial. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) Cabang Lodaya, resmikan Desa Sadar jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Kepala kantor BPJS ketenagakerjaan Cabang Lodaya, Alfian mengatakan, tujuan meresmikan Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Supaya bisa menjadi role model untuk desa lainnya dalam upaya Universal Coverage Keanggotaan BPJS.
”Kami berharap warga Desa Cilampeni, menjadi contoh dan role model dan terlindungi kesehatannya. Selain itu, dengan adanya acara ini bisa melakukan penyadaran terkait perlindungan pekerja formal maupun informal. Sehingga, dengan membayar 16.800 per bulan, pekerja bisa terlindungi dari resiko kecelakaan, kematian maupun pensiun,” kata Alfin saat ditemui disela-sela kegiatan, Kamis (3/10).
Menurut Alfin, sosialisasi program desa sadar merupakan amanat dari kantor pusat agar bagaimana caranya universal coverage. Hal tersebut, dilakukan atasdasar bekerjasama dengan Desa dan Kecamatan agar mengimbau masyarakat menjadi peserta BPJS.
”Kami mengimbau mansyarakat agar menjadi peserta, supaya terlindungi dari resiko kematian, pension. Minimal resiko kecelakaan bisa terlindungi. Desa Cilampeni, menjadi contoh dan role model untuk daerah lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Penjabat Sementara (Pjs) Kades Cilampeni, Aam Alamidin menjelaskan, pihaknya telah melakukan memorandum of understanding (MoU) bersama pihak BPJS Ketenagakerjaaan. Dan telah disambut baik oleh perangkat RT dan RW setempat.
”Sosialisasi ini disambut baik oleh perangkat desa sampai Rt dan Rw se Desa Cilampeni, semuanya menjalin MoU dan sepakat langsung masuk menjadi anggota BPJS ketenagakerjaan,” akunya.
Aam mengatakan, pihaknya akan terus berupaya menyampaikan program tersebut kepada seluruh warga Desa Cilampeni. Meskipun bukan karyawan perusahaan, masyarakat yang berada di Kecamatan Katapang, khusunya Desa Cilampeni bisa terlindungi dari resiko kecelakaan, kematian maupun pensiun.
”Sasaran kami tukang becak dan ojek, kami berharap masuk BPJS juga, diharapkan juga BPJS bia menfasilitasi mereka yang ingin, soalnya kan kepala rumaha tangga itu pekerja meskipun tidak berkeja jadi karyawan di salah satu perusahaan,” pungkasnya.(yul/rus)