BANDUNG – Guna memberikan pelayanan optimal bagi peserta didik, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bandung bekerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Dago melaksanakan penjaringan kesehatan bagi peserta didik kelas X. Kegiatan ini bertujuan mengoptimalkan kesehatan siswa dan demi terbentuknya peserta didik yang memiliki tubuh sehat dan jiwa yang kuat.
SMAN 1 Bandung mencoba menerapkan Undang-undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok pada Pasal 2 yang menjelaskan bahwa kesehatan ialah keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental), dan sosial, bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Sehingga, lembaga pendidikan berperan penting memberikan pelayanan kesehatan bagi setiap peserta didik.
Staf Humas SMAN 1 Bandung, Ahmad Mujidin menjelaskan, pada dasarnya ada tiga tanggung jawab sekolah dalam bidang kesehatan.
”Yakni memajukan kesehatan siswa, melindungi siswa dari penyakit, dan membantu mendapatkan bantuan untuk perbaikan cacat tubuh,” jelas Rohendi, Selasa (1/10).
Pada program kesehatan sekolah, lanjutnya, harus direncanakan secara terperinci ketiga unsur atau aspek. Yaitu, lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, pendidikan kesehatan, dan pelayanan kesehatan sekolah.
”Kegiatan penjaringan kesehatan hari ini diawali kegiatan Sosialisasi Thalesemia, diikuti cek kesehatan untuk setiap peserta didik secara bergiliran selama tiga hari,” ujarnya.
Thalasemia adalah penyakit kelainan darah bawaan yang ditandai kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal. Gejalanya, antara lain kelelahan, lemah, pucat, dan pertumbuhan yang lambat. Untuk perawatan thalesemia tahap ringan tidak memerlukan banyak pengobatan, namun pada taraf parah mungkin memerlukan transfusi darah atau transplantasi sel induk donor.
”Semoga kegiatan ini bisa dilaksanakan kontinu. Sosialisasi tentang penyakit bisa jadi ilmu baru bagi peserta didik,” ungkapnya.(dsdkjbr)