BANDUNG – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa barat (Jabar) menyambut baik konsolidasi antara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam persaingan Ketua Umum (Ketum) Golkar.
Ketua Badan Pemenangan Pemili (Bappilu) Golkar Jabar, MQ Iswara mengapresaiasi sikap kedua tokoh tersebut. Sebab, menurutnya, kedua tokoh itu menunjukkan sikap yang lebih mengutamakan kepentingan partai dibanding kepentingan pribadi.
”Tentu harus diapresiasi karena lebih mementingkan kebesaran dan kemajuan partai dibanding kepentingan pribadi. Sehingga, rekonsiliasi yang terjadi mengakhiri persaingan kubu Bamsoet dan Airlangga. Ini menunjukkan kedewasaan sebagai politisi yang handal sekaligus sikap negarawan Pak Bamsoet yang berpikir untuk kepentingan yang lebih besar,” kata Iswara, belum lama ini.
Dia mengaku, dengan adanya rekonsiliasi kedua tokoh tersebut, maka akan lebih mudah untuk memaksimalkan energi dan strategi politik keduanya untuk terus membesarkan dan membangun partai.
”Lebih baik energi yang luar biasa dari Pak Airlangga dan Pak Bamsoet dioptimalkan dan disinergikan untuk membesarkan Partai Golkar,” tuturnya.
Untuk itu, dia mengajak seluruh kader untuk fokus menatap ke depan agenda-agenda politik yang harus dihadapi Golkar. Khususnya di Golkar Jabar yaitu menyukseskan Pilkada Serentak tahun 2020 mendatang.
”Golkar harus memaksimalkan kadernya di Kabinet Indonesia Maju, menetapkan kader-kader terbaiknya untuk duduk di pimpinan AKD, DPR dan MPR RI. Kemudian fokus untuk pemenangan Pilkada Serentak 2020. Dan di atas segalanya, sebagai kontestan Pemilu legislatif, Golkar harus berjuang kembali menjadi pemenang Pemilu legislatif tahun 2024,” jelasnya.
Sebelumnya, pada Jumat (27/9) malam, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo telah bertemu dalam nuansa yang jauh dari persaingan. Pertemuan keduanya yang sangat cair dan memperlihatkan kedewasaan berpolitik keduanya. Sekaligus menunjukkan kematangan Golkar.
Bamsoet yang menyebut pertemuan keduanya sebagai bagian dari konsolidasi partai, mengakui bahwa menjaga kekompakan suatu partai penting untuk menghadapi tensi politik yang meningkat.(bbs/ziz)