Dewi menuturkan, kegiatan ini akan diperluas cakupannya terhadap sekolah swasta lainnya. “Nantinya kita akan terus kembangkan, sekarang baru SMA/SMK, belum ke SLB dan sebagainya, sementara negeri. Ke depan nanti akan semua, setelah ini kita inti dulu, sekolah yang terpilih jadi nanti akan ke yang lain,” ujarnya.
Dewi menambahkan, ke depan peningkatan kualitas dan kemajuan Indonesia akan ditentukan oleh anak-anak. Olehnya saat ini, penting kiranya para guru mempersiapkan para siswa tidak hanya pada kualitas akademik yang baik tetap karakter yang kuat.
“Mereka juga menguasai emosi, mereka punya titi tatakrama yang baik. Artinya itu karakter yang baik dan ke depan itu teknologi luar biasa mereka harus pintar juga, cerdas secara intelektual, tetapikan pak gubernur maunya Jabar Juara Lahir Batin artinya ada harmonisasi bahwa kita tidak sekedar hidup di dunia ada jiwa dan raga,” kata dia.
Sementara itu, Rizkita Amanda, Koordinator Pelatihan dan Pendampingan Jabar Masagi mengatakan, bahwa bimtek ini terdiri dari empat fase.
“Fase pertama, fokus pada diri sendiri, jadi semua unsur kita akan mulai fokusnya pada diri sendiri untuk mengenali potensinya,” ujarnya.
“Harapan lainnya adalah semua unsur bisa mendukung siswanya untuk meningkatkan well beingnya, semata-mata bukan diukur dari nilai saja sehingga memang mereka bisa bebas berkarya berekspresi, dan lain sebagainya karena memang semua orang punya potensi,” katanya.
Sejalan dengan itu, Kepala Sekolah SMAN 3 Cirebon, Naning Priyatnaningsih menjelaskan, kegiatan Jabar Masagi ini memiliki dampak positif yang baik untuk pemahaman guru dalam meningkatkan kualitas siswanya.
“Kita jadi lebih paham lagi bagaimana harus mengembangkan hal itu di sekolah, sebelumnya di sekolah kami juga sudah dilakukan. Hanya saja belum maksimal, sehingga ini sangat baik,” pungkasnya. (mg4/yan)