BANDUNG – Unpar Career Expo & Seminar (UCES) 8 – 2019 resmi dibuka. Acara yang digelar di Haris Hotel Jalan Ciumbuleuit no. 50-58 pada Jumat (20/09) tersebut dibuka dengan ditandai pemukulan gong oleh perwakilan yayasan dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Katolik Parahyangan.
Opening ceremony tersebut dihadiri oleh 26 perusahaan dan empat instansi pendidikan yang terlibat dalam Career Expo.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Romo Harimanto Suryanugrah mengatakan, pihak kampus mendukung penuh kegiatan UCES. Hal tersebut, lanjutnya, dapat dilihat dari dukungan fasilitas yang diberikan untuk pelaksanaan acara selama delapan edisi.
”Sejak awal sampai dengan pelaksanaan terus kami dukung. Unpar sendiri memang masih mempunyai harapan yang besar kalau lulusannya mempunyai nilai yang lebih atau mungkin bisa diandalkan untuk bisa diambil oleh perusahaan-perusahaan dan siapapun juga yang membutuhkan,” kata Romo, saat ditemui usai pelaksanaan Opening Ceremony.
Menurutnya, dalam acara ini, pihaknya menghadirkan Pusat Pengembangan Karir Unpar sebagai lembaga yang membantu mahasiswa dalam mengembangkan karir.
”Kita punya satu pusat pengembangan karir, itu ibaratnya lahan kedua setelah mereka mendapatkan pendidikan formalnya di program studi masing-masing,” ujarnya.
Namun demikian, dia mengakui jika pusat pengembangan yang ada saat ini belum cukup memadai untuk mempersiapkan para mahasiswa siap terjun di dunia kerja yang lebih nyata.
”Pusat pengembangan karir itu memberi tambahan yang berwawasan praktis untuk bisa diambil langsung oleh para mahasiswa yang siap-siap menghadapi masa depannya,” ucapnya.
Selain PPK, Romo juga mengatakan, dalam pengembangan potensi mahasiswa, Unpar melalui biro kemahasiswaan mendukung pelayanan kepada semua unit kegiatan mahasiswa.
”Biro itu selain satu lembaga pelayanan untuk semua kegiatan mahasiswa juga bagaimana mereka berprestasi selama mereka masih mahasiswa,” katanya.
Dia menjelaskan,keterlibatan mahasiswa dalam keorganisasian memberikan nilai dan skill lebih serta kesiapan untuk terjun ke dunia kerja.
”Ini sebagai pengembangan soft skill mereka, mungkin banyak yang secara realistis mereka yang terlibat dalam organisasi itu biasanya cukup berhasil masa depannya, karena mereka benar-benar mungkin menyadari juga pentingnya latihan itu ya. Entah jadi ketua himpunan atau ketua UKM,” tandasnya.