NGAMPRAH – Rencana pembangunan Pasar Tagog di Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah terbengkalai sejak enam tahun terakhir. Beberapa kali upaya revitalisasi pasar tersebut gagal dilakukan lantaran pemenang lelang tidak melaksanakan pembangunan.
Menurut Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan KBB, Avira Nurafifah, revitalisasi Pasar Tagog seharusnya dilakukan beberapa bulan lalu. Namun, pemenang lelang sebelumnya tidak melaksanakan proyek tersebut.
“Pememang lelang sebelumnya itu kami nyatakan wanprestasi, karena tidak melaksanakan pembangunan dengan alasan yang tidak jelas. Proyek ini terpaksa dilelang ulang,” ujarnya di Ngamprah, Senin (16/9).
Dia mengungkapkan, revitalisasi Pasar Tagog Padalarang sebenarnya sudah harus dilakukan sejak 2013 lalu. Namun, salah satu investor pemenang lelang meninggal dunia. Beberapa tahun kemudian, revitalisasi terus diwacanakan namun terkendala berbagai hal termasuk belum terjadi kesepahaman dengan para pedagang.
Pada 2019 ini, revitalisasi pasar tersebut kembali digulirkan dengan investor yang akan melakukan pembangunan masih merupakan perusahaan konsorsium dengan perusahaan pemenang lelang sebelumnya. Namun, perusahaan tersebut tidak melaksanakan kewajibannya.
“Akhirnya, proyek ini kembali dilelang ulang dan sekarang sedang berproses di Unit Layanan Pengadaan. Setelah ada pemenang, kami harap pembangunan bisa segera dilaksanakan,” ujar Avira.
Menurut dia, revitalisasi Pasar Tagog dilakukan dengan lelang investasi, sehingga biaya pembangunan ditanggung sepenuhnya oleh investor. Berdasarkan perencanaan sebelumnya, biaya pembangunan pasar tersebut diperkirakan sebesar Rp 80 miliar.
Kecuali Pasar Tagog, dua pasar tradisional lainnya yang dikelola Disperindag KBB sudah direvitalisasi. Kedua pasar tersebut, yaitu Pasar Panorama Lembang dan Pasar Batujajar yang dibangun oleh investor yang sama, yaitu PT Bangun Bina Persada.
“Berbeda dengan Pasar Tagog, revitalisasi Pasar Lembang dan Batujajar tidak banyak menemui kendala. Sekarang, kedua pasar tersebut sudah tertata rapi dengan konsep pasar tradisional semimodern,” ujarnya.
Seperti diketahui, pembangunan Pasar Tagog di pusat kota Padalarang ini sudah lama dinantikan para pedagang serta masyarakat setempat. Soalnya, keberadaan pasar yang kumuh membuat kawasan itu tampak semerawut. (drx)