CIREBON – Kabar merapatnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bergabung dengan Partai Gerindra menjadi perbincangan hangat dikalangan DPRD Jabar.
Kader Partai PPP yang juga Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum membenarkan bahwa DPW PPP Jabar memutuskan bergabung dengan partai Gerindra untuk membentuk fraksi di dewan.
Bahkan, merapatnya elit PPP ke kediaman Prabowo Subianto, sudah ada kesepakatan antara PPP dengan Partai Gerindra untuk bergabung dalam 1 fraksi di DPRD Provinsi Jawa Barat.
“Untuk fraksi, kami bergabung dengan Partai Gerindra, PPP punya 3 kursi Partai Gerindra punya 25 kursi, sehingga jumlahnya 28 kursi,” bebernya kepada wartawan saat berkunjung ke Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, kemarin (10/9).
Bahkan, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari PPP diberikan hak untuk menduduki posisi strategis dalam alat kelengkapan dewan, seperti Badan Anggaran (Banggar) Badan Legislasi Daerah (Balegda) dan komisi-komisi.
“Meski hanya punya 3 kursi, kami dihargai,” ungkapnya.
Tidak hanya, koalisi pun akan tetap dipertahankan dalam menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). “Nanti di Jawa Barat ada 8 daerah yang melaksanakan Pilkada, nanti kita tetap koalisi dan tidak menutup pintu untuk partai lain,” kata dia.
Sebelumnya anggota DPRD Jabar dari Fraksi Partai Gerindra Daddy Rohanady mengatakan, Ketua Umum PPP Suharso Manoarfa dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhalul Ulum didampingi Ketua DPW PPP Jawa Barat Ade Yasin merapat ke kediaman Prabowo Subianto.
“Secara mengejutkan terjadi konstelasi politik di tingkat elit. Kita tahu, PPP pada pemilihan gubernur Jabar 2018 menjadi salah satu pengusung pasangan Emil-Uu, sedangkan Gerindra dan PKS mengusung Sudrajat-Syaikhu,” paparnya.
Tentu saja dengan merapatnya PPP ke Partai Gerindra, kata Daddy partainya akan menjadi kekuatan politik yang tidak bisa disepelekan. Pasanya, jika Partai Gerindra masih mempertahankan koalisinya dengan PKS, maka 46 kursi sudah dikuasai (Partai Gerindra 25 kursi dan PKS 21 kursi,red) “Apabila PPP bergabung, jumlahnya menjadi 49 kursi. Hanya butuh 13 suara lagi seandainya pengabilan keputusan di DPRD apabila ditentukan melalui votting,” katanya.
Belum lagi, jika koalisi yang terbangun pada saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 lalu, Gerindra dan PKS bergabung dengan PAN. Jadi, koalisi ini sudah menganyongi 56 kursi, karena hasil dari pemilihan legislatif lalu, PAN mendapatkan 7 kursi. “Kita hanya butuh 5 kursi lagi untuk mencapai 50+1,” imbuhnya.