Tetap Berikan Layanan Maksimal

CIMAHI – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Raharja tengah membahas pemberian kompensasi bagi pelanggan yang samasekali tidak teraliri pasokan air bersih selama musim kemarau. Namun kepastiannya masih menunggu hasil pembahasan.

Hal itu disampaikan Manajer Junior Humas dan Kesekretariatan Perumda Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung, Sri Hartati saat ditemui di kantornya, Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi, Jumat (6/9).

”Kami mempertimbangkan ada kompensasi apabila pelanggan tidak dapat air. Skemanya nanti kita ada,” katanya.

Perumda Air Minum Tirta Raharja sendiri mencakup tiga pelayanan. Yakni pelayanan wilayah utara yang meliputi Kota Cimahi, Cisarua, Lembang, Cikalongwetan, Batujajar, Cililin dan Padalarang (Kabupaten Bandung Barat). Jumlah Sambungan Rumah (SR)-nya mencapai 27.172 rumah.

Kemudian, wilayah pelayanan selatan yang meliputi daerah di Kabupaten Bandung seperti Soreang, Ciwideuy, Banjaran, Pangalengan dan Kutawaringin. Total ada 31.526 SR.

Serta wilayah pelayanan timur yang meliputi Ciparay, Baleendah, Bojongsoang, Dayeuhkolot, Rancaekek, Majalaya dan Cicalengka. Jumla SR-nya mencapai 40.307 SR. Jumlah pelanggan itu terus bertambah. Jumlah total saat ini yang dialiri Pemurda tersebut mencapai 100 ribu lebih SR.

Namun, sejak kemarau datang sejak beberapa bulan lalu, distribusi air bagi pelanggan menjadi terganggu. Khususnya pelayanan di wilayah utara yang meliputi Kota Cimahi dan Bandung Barat.

”Distribusi yang ada untuk Cimahi dan sekitarnya memang ada penurunan debit air,” ujar Sri.

Sumber air dari wilayah utara sendiri berasal dari Sungai Cijanggel, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat yang mengalami penyusutan. Jika kapasitas normalnya bisa mengolah hingga 166 liter per detik, dimusim kemarau panjang ini turun drastis hingga 45 liter per detik.

Menyusutnya debit air yang diolah itu berdampak pada distribusi air bagi pelanggan. Salah satunya di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi yang tidak menerima pasokan air dari Perumda Air Minum Tirta Raharja selama hampir dua bulan.

”Khusus wilayah utara, Cimahi KBB saat ini normalnya 166 liter. Saat ini menjadi 45 liter per detik,” terang Sri.

Dia mengaku, pihaknya tetap berupaya memberikan pelayanan maksimal khususnya bagi wilayah terdampak. Di antaranya dengan mobilisasi pengiriman air menggunakan tanki.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan