“Wadah ini membuat program-program pra bencana. Biasanya kan kita hanya sibuk pada saat bencana saja, sementara pra bencananya agak kosong. Nah, sekarang mau coba diisi kegiatan pra bencana,” ujar Ana.
Ana menyebut, relawan yang hadir dalam temu relawan kebencanaan berasal dari empat komunitas, di antaranya IKTM dan Steva asal Desa Cikahuripan, Avenger dan Endog Lini dari Desa Lembang.
“Sebenarnya, kalau digabung total anggota komunitas jumlahnya bisa lebih dari 60 orang. Karena masih ada komunitas dari Satgana UNAI Advent dan Warlock Jayagiri,” terangnya.
Baca Juga:Debit Air Saguling tak Pengaruhi Pasokan ListrikSekda Minta Proyek Lelang Dipercepat
Dirinya menambahkan, peran relawan saat terjadi bencana sangat diandalkan dan selalu terlibat. “Tentu peran relawan ini sangat besar dampaknya buat kami saat bertugas di lapangan. Apalagi jika bencana itu datang cukup besar membutuhkan personel yang sangat banyak,” tandasnya. (drx)
