BANDUNG – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bandung merespon viralnya foto struk/ billing bertuliskan Customer Cina yang beredar di dunia maya. Viralnya struk ini terjadi di Rumah Makan Ponyo, Kota Bandung baru-baru ini.
Anggota DPRD Kota Bandung Fraksi PSI Erick Darmadjaya, menyesali beredarnya struk tersebut lantaran dinilai berbau sara hingga viral di media sosial.
“Seharusnya setiap kejadian itu disikapi dengan bijak. Jangan sampai timbul perkataan yang berbau sara lalu viral media sosiail,” ujar Erick, saat ditemui media di ruang Fraksi PSI DPRD Kota Bandung, Rabu (21/8).
Maka dari itu, pihaknya kata Erick, memberikan sebuah buku tentang menjaga sikap toleransi antarsesama. Buku tersebut diberikan langsung kepada perwakilan manajemen Rumah Makan Ponyo. Kunjungan manajemen Rumah Makan Ponyo itu bertujuan untuk memberikan klarifikasi kejadian yang sebenarnya.
’’Kita menyikapi dengan bijak mengenai sikap intoleransi di Kota Bandung. Maka kami beri buku yang berjudul “Kumpulan Narasi Memori Ada Aku di antara Tionghoa dan Indonesia” Jadi mereka semua diharapkan lebih terbuka bergaul, bersikap toleransi dan saling menghargai perbedaan,” paparnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, pihaknya memberikan buku tersebut sebagai bentuk edukasi mengenai sikap toleransi.
PSI kata dia, juga membuka pintu seluas-luasnya bagi seluruh elemen masyarakat untuk menyampaikan aspirasi.
“Siapapun yang ingin menyampaikan aspirasi, kami terbuka lebar buat masyarakat,” katanya.
Dia menilai, secara umum sikap toleransi di Kota Bandung sudah berjalan cukup baik. Hanya saja kata dia, masih saja ada kejadian-kejadian sikap intoleransi di masyarakat entah disengaja maupun tak disengaja.
Menurut dia, sikap intoleransi itu sangat membahayakan terhadap tatanan sosial yang sudah terjalin dengan baik selama ini. Oleh sebab itu, dia berharap agar Kota Bandung bebas dari sikap intoleransi.
“Yang namanya sikap menyinggung orang lain tentu enggak bisa dihindari secara total. Tapi kami sebagai partai pemuda selalu berupaya bagaimana sikap intoleransi itu tidak terjadi di masyarakat. Kami sangat peduli dengan hal-hal seperti ini,” terangnya.
Sebelumnya, manajemen Rumah Makan Ponyo meminta maaf, terkait viralnya foto struk/ billing bertuliskan Customer Cina yang beredar di dunia maya.