Klaim BPJS Mandek, Rumah Sakit jadi Korban

CIMAHI– Persoalan keuangan yang tengah dialami oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sepertinya merambat pada dana kapitasi bagi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Cimahi.

Sebab, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) dana kapitasi tahun 2018 tak bisa digunakan tahun ini oleh Puskesmas di Kota Cimahi. Keputusan itu tertuang dalam edaran dari BPJS Kesehatan.

“Karena nggak bisa dipakai tahun ini. Nanti akan ditarik oleh BPJS,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini melalui pesan singkat, Minggu (18/8).

Menurut Rini, sapaan Chanifah Listyarini, Silpa dana kapitasi dari BPJS Kesehatan untuk Puskemas Kota Cimahi mencapai sekitar Rp 1 miliar. Kemungkinan, kata dia, uang itu akan digunakan BPJS Kesehatan untuk membayar tunggakan kepada rumah sakit yang menjadi mitra mereka. “Ya, mungkin (untuk bayar tunggakan),” ujarnya.

Dikatakannya, tidak bisa digunakannya dana Silpa dari BPJS Kesehatan untuk operasional Puskemas baru tahun ini terjadi. Meski begitu, pihaknya menjamin tidak akan mengganggu operasional 13 Puskesmas di Kota Cimahi.

Sebab, dana kapitasi dari BPJS Kesehatan tahun ini masih bisa dimanfaatkan. Belum lagi ditopang anggaran dari Pemkot Cimahi dan Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat. “Kalau Puskesmas, BPJS nggak ada yang nunggak mas, lancar setiap bulan,” terangnya.

Terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Kota Cimahi, Aida Cakrawati mengaku resah atas permasalahan keuangan yang tengah dialami Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sebab, jasa pelayanan rumah sakit terancam terganggu dengan ditunggaknya klaim pembayaran.

“Saya sangat prihatin dengan kondisi ini karena walaupun rumah sakit tetap komitmen melaksanakan pelayanan kesehatan dengan baik, tapi saya khawatir dengan kondisi ini,” katanya.

Menurut Aida, kondisi itu sangat berpengaruh terhadap kelancaran operasional, dari mulai jasa pelayanan tenaga kesehatan, pembayaran gaji hingga pengadaan obat dan alat kesehatan.

“Pasti berpengaruh terhadap kelancaran oprasional, jasa-jasa pelayanan perawat, dokter dan karyawan lainnya itu menjadi tertunggak. Kasian mereka,” ujar Aida.

Bahkan, kata Aida, DPRD Kota Cimahi juga kerap menerima keluhan dari masyarakat sebab ketersediaan obat di rumah sakit seperti tidak lengkap.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan