BANDUNG – Kondisi stok pangan di Jawa Barat (Jabar) di musim kemarau dalam kondisi aman. Bahkan, disejumlah daerah masih banyak petani yang sedang panen padi di bulan ini.
Kepala Dinas Pertanaman Pangan dan Hortikultural Provinsi Jawa Barat, Hendy Jatnika memastikan stok Padi di musim kemarau dalam keadaan terpenuhi. Terlebih, secara umum di Jabar tidak pernah mengalami kelangkaan pangan.
’’Kelangkaan pangan di Jawa Barat tidak ada dan pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak yang panen,’’ ujar Hendy saat ditemui Jabar Ekspres diruangannya, di Kantor Dinas Pertanaman Pangan dan Hortikultural Provinsi Jawa Barat, Jalan Surapati No 71, Bandung, Senin (12/8).
Hendy menjelaskankan, bahwa Jawa Barat merupakan jumlah penduduk terbanyak sampai 48 juta, namun Jawa Barat pun merupakan paling banyak petani yang memproduksi padi sehingga stok pangan sangat aman.
Dia menuturkan, data terakhir masih punya area sawah yang bisa berproduksi, serta ada tanamannya sekitar 450 ribu hektar. Bahkan di Kabupaten Bandung, Cianjur, Rajamandala, Ciranjang masih ada yang panen meski sedang musim kemarau.
Selain itu, terkait cadangan beras yang berada di gudang Bulog merupakan cadangan nasional. Bulog saat ini tidak membeli gabah hasil panen petani. Sebab stok gudang beras di Bulog sekarang menumpuk.
“Jadi Bulog itu tidak membeli dari petani karena digudangnya masih banyak, yang panen kemarin Juni sampai Juli hingga awal Agustus tidak ada pembelian dari Bulog di petani, itu dibeli nya oleh para pedagang beras besar dan sekarang juga panen,” kata dia.
Menurutnya, di musim kemarau ini berdasarkan informasi dari daerah produktivitas padi petani mengalami kenaikan. Bahkan, kualitas beras yang dihasilkan sangat baik. Karena mendapatkan sinar matahari pada saat penjemuran.
Akan tetapi, hasil panen padi dikalangan petani sejauh ini belum bisa dibeli langsung oleh Bulog. Sebab, gudang-gudang Bulog sudah terisi penuh.
’’Mudah-mudahan para petani juga bisa menyimpan stok beras dengan baik atau dibeli oleh para pedagang besar,’’kata Hendy.
Hendy mengatakan, secara garis besarnya sampai saat ini terjadi musim kemaraunya normal. Meski terjadi kenaikan suhu panas tetapi tidak mempengaruhi produktivitas hasil panen.