Ini adalah skor imbang kelima dalam delapan laga home yang sudah dijalani Persebaya. Wajar jika Bonek gemas. Mereka meluapkan kekecewaan setelah laga dengan memblokade bus Persebaya yang hendak meninggalkan stadion.
Bus tim sempat tertahan di depan pintu VIP stadion. Mereka tertahan oleh Bonek yang meneriaki pemain dan ofisial. Beruntung, tak ada aksi anarkistis. Tak sampai lima menit, bus tim sudah bisa keluar dari Stadion GBT.
Namun, aksi singkat itu sudah cukup memberikan tekanan buat skuad Green Force –julukan Persebaya. Apalagi, tekanan itu datang jelang derby Jatim kontra Arema FC. Belum lagi, Persebaya dihadapkan dengan jadwal mepet. Praktis, Ruben Sanadi dkk hanya punya waktu tiga hari untuk persiapan menghadapi Arema FC.
Djadjang Nurdjaman setelah pertandingan sempat bicara soal persiapan ke Malang. Dia menyatakan akan melibatkan tim psikolog agar pemain tetap semangat. Menurut Djanur, timnya bisa saja meraih kemenangan dalam laga kemarin. Djanur menunjuk momen pada menit ke-85. Saat itu, Amido Balde tinggal berhadapan dengan kiper M. Ridho setelah menerima umpan silang Manuchekhr Dzhalilov. Sayang, dia justru menggocek bola lebih dulu sehingga tendangannya diblok Fachrudin Aryanto. ’’Balde belum beri kontribusi yang bagus. Walaupun cetak gol, penampilannya jauh dari harapan,’’ kecam pelatih 60 tahun tersebut.
Bukan hanya itu, Persebaya bisa saja mendapat hadiah penalti setelah Irfan Jaya dilanggar Marchko Sandy pada menit ke-74. Tapi, wasit Oki Dwi justru menilai Irfan melakukan diving. Pemain 23 tahun itu malah mendapatkan kartu kuning.
Bahkan, pelatih Madura United Dejan Antonic menilai Persebaya layak mendapat penalti. ’’Saya pikir itu (pelanggaran Marchko) layak dapat penalti. Makanya suporter (Bonek) marah sama wasit. Ini yang harus dibenahi,’’ ucap pelatih asal Serbia itu.
Djanur sendiri merasa sudah lelah mengomentari kinerja wasit. ’’Saya pikir semua juga bisa lihat bagaimana kinerja wasit. Kami banyak dirugikan. Saya capek, percuma ngomong kalau tidak ada perbaikan,’’ tegas mantan pelatih Persib Bandung tersebut.
Jika Djanur kecewa, Dejan sebaliknya. Dia sangat puas karena anak asuhnya bisa membawa pulang poin dari GBT. ’’Karena tidak mudah meraih poin di sini (Surabaya),’’ terangnya. Apalagi, timnya memang tampil tanpa delapan pemain, termasuk Aleksandar Rakic. ’’Banyak yang mengira kami akan kalah. Tapi, puji Tuhan pemain mampu tampil bagus sekali,’’ tambahnya.