SOREANG – Bupati Bandung H. Dadang M. Naser melantik dan mengangkat sumpah sebanyak 332 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator dan Pengawas serta jabatan fungsional tertentu di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung.
Jabatan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), yang sebelumnya diduduki Hendi Aryadi Purwanto yang telah memasuki masa purna bakti, kini diduduki M. Haerun. Jabatan Haerun sebelumnya sebagai Sekretaris DP2KBP3A, kini diduduki Tety Rusmaharani yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang pemberdayaan perempuan DP2KBP3A.
”Promosi, rotasi dan mutasi dalam sebuah organisasi pemerintahan, merupakan suatu keharusan. Dengan posisi jabatan yang telah mereka emban, kita tentunya berharap organisasi pemerintahan ini makin solid dan kuat. Sehingga apa yang menjadi cita-cita kita yaitu masyarakat yang maju, mandiri dan berdaya saing, akan dapat terwujud,” Jelas Dadang M. Naser didampingi Kepala BKPSDM Wawan A. Ridwan, disela-sela kegiatan pelantikan yang berlangsung di Gedung Mohamad Toha Soreang, belum lama ini.
Dadang menyebutkan, tahun 2018 lalu Kabupaten Bandung telah menorehkan kurang lebih 40 prestasi baik di tingkat nasional maupun provinsi. Selain itu melalui tata kelola keuangan, juga telah tercipta hattrick 3 kali berturut-turut mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI). Untuk meraih prestasi di masa mendatang lanjut Dadang Naser, tentunya memerlukan kesiapan dan komitmen bersama.
”Raihan opini WTP bukan berarti sempurna, evaluasi harus terus dilakukan dan komitmen harus kita kuatkan. Stabilitas tata kelola pemerintahan, terutama di bidang keuangan, diperlukan pengawasan melekat (waskat). Yang terpenting adalah waskat di dalam internal diri kita masing-masing. Jaga kredibilitas dan kualitas dalam pengelolaan keuangan,” katanya.
Dadang pun berharap, agar para pejabat yang baru dilantik terus meningkatkan kualitas kinerja, terutama dalam tugas pokok dan fungsi sebagai pelayan publik. ”Strategisnya sebuah jabatan adalah kita yang menentukan. Mutiara ditempatkan dimanapun akan tetap menjadi mutiara. Jadilah mutiara dimanapun saudara ditempatkan, tunjukkan kualitas diri dan layani masyarakat dengan hati,” pungkasnya.