Kurban Harus Ramah Lingkungan

Kurban Harus Ramah Lingkungan
TINJAU HEWAN KURBAN : Wakil Bupati Bandung Gun Gun Gunawan didampingi Kepala Dinas Pertanian A.Tisna Umaran saat meninjau hewan kurban di lokasi pedagang hewan di wilayah kecamatan Cangkuang.
0 Komentar

SOREANG – Untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi layak sesuai standard dan syariat Islam, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung lakukan peninjauan ke lokasi penjualan hewan kurban. Selain memastikan kelayakan hewan kurban juga mensosialisasikan ibadah berwawasan lingkungan.

Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan mengimbau masyarakat agar bisa menggunakan besek atau bahan lainnya selain kantong plastik saat pembagian daging kurban di hari Raya Idul Adha. Hal itu sebagai upaya mengurangi penggunaan kantong plastik yang tidak ramah lingkungan.

”Kalau memungkinkan untuk mengurangi kantung plastik saat pembagian daging kurban, masyarakat atau panitia kurban bisa menggunakan besek atau bahan yang ramah lingkungan,” jelas Gun Gun saat melakukan tinjaun hewan kurban di wilayah Kecamatan Cangkuang, Rabu (7/8).

Baca Juga:Kaji Kemungkinan Lakukan OPMEthnic Food 2019 Kembangkan Diversifikasi Berbahan Baku Ikan

Menurutnya, dengan penggunaan besek dalam pembagian daging kurban nanti. Selain menciptakan ibadah berwawasan lingkungan, juga bisa mendorong perekonomian para pelaku usaha kreatif. ”Imbauan ini bagi yang memungkinkan dan tersedia sehingga menjaga lingkungan dan sampah plastik tidak begitu banyak pas hari H dan Tasyrik,”akunya.

Dirinya mengatakan imbauan yang sudah disosialisasikan sejak beberapa waktu lalu membuat perajin besek dan lainnya kebanjiran pesanan. Sehingga keberadaannya di pasar relatif berkurang dan harganya yang relatif dikeluhkan warga.

”Imbauan ini bisa mengurangi dampak sampah plastik. Kalau menumpuk kantung plastik untuk daging kurban tidak bisa diolah,” katanya.

Gun Gun mengatakan ke depan para masyarakat bisa mempersiapkan lebih dahulu sehingga penggunaan besek bisa lebih banyak. ”Imbauan ini edukasi dan mengurangi sampah kantong plastik,” ujarnya.

Dirinya berharap, seluruh penjual hewan kurban bisa memasang informasi tentang kondisi hewan kurban yang dijual. Sehingga memberikan informasi lebih banyak kepada konsumen dan mereka aman untuk membeli.”Kepada penjual hewan kurban bisa menjaga pelayanan, kebersihan dan kesehatan sesuai syariat. Sehingga pembeli akan tenang menjalankan ibadah idul Adha,” tegasnya.

Ditemui di lokasi yang sama kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran menjelaskan, selama pemeriksaan hewan kurban sebanyak 1.845 ekor hewan kurban yang dijual para pedagang di Kabupaten Bandung dinyatakan masih belum cukup umur. Sehingga, hewan-hewan tersebut dilarang untuk dijual kepada masyarakat. Hal itu berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas dari Dinas Pertanian (Distan).

0 Komentar