Kadistan mengungkapkan, ajang tersebut bukan hanya bertujuan untuk meraih juara, tapi lebih pada bagaimana memotivasi peternak atau para pelaku usaha ternak dalam membangun dan mengembangkan usaha peternakannya.
“Kami mengikutsertakan para pemilik ternak dalam kontes ini, sebagai salah satu upaya memberikan motivasi kepada mereka dalam membangun usahanya. Selain itu juga untuk meningkatkan mutu dan daya saing, agar mereka bisa bersaing di pasar lokal. Terlebih sebentar lagi kita akan menghadapi Idul Adha 1440 H. Tentunya kita berharap di tingkat lokal, jangan sampai kalah dari pendatang,” tutur Tisna.
Terkait persiapan dalam menghadapi Idul Adha 1440 H, pihaknya telah menyusun rencana strategis dalam upaya memeriksa kesehatan hewan qurban, serta mengantisipasi penyebaran penyakit ternak. Antara lain pemeriksaan post mortem (pemeriksaan kesehatan ternak setelah dipotong) Tahun Anggaran 2019.
“Kami akan melakukan post mortem di 90 titik yang tersebar di 31 kecamatan. Melibatkan sebanyak kurang lebih 150 petugas, terdiri dari petugas dinas, anggota Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan mahasiswa,” lanjutnya didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner drh. Euis Rohayani.
Di samping itu, pihaknya juga akan melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) Seleksi dan Tata Cara Pemotongan Hewan Kurban bagi petugas Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). “Kami akan memfasilitasi bimtek bagi 120 orang petugas DKM dari Kecamatan Soreang, Katapang, Cangkuang dan Kutawaringin. Sampai 2019 ini, kegiatan bimtek sudah diikuti kurang lebih 345 petugas DKM,” ucap Tisna.
Upaya lainnya yaitu sosialisasi pemeriksaan ternak, yang diikuti sebanyak 60 Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). “Kami juga telah menyiapkan tanda pemeriksaan untuk 20.000 ekor ternak, yaitu dalam bentuk label, stiker dan surat keterangan sehat,” lanjut Tisna.
Dalam pemeriksaan hewan kurban, kesehatan ternak di Kabupaten Bandung mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2017, sebanyak 81,9 % ternak dinyatakan sehat/layak.
Dari 11.610 ekor sapi, 11.561 dinyatakan sehat/layak. Sedangkan dari 9.720 ekor domba yang diperiksa, 6.669 ekor dinyatakan sehat/layak, sementara 22 ekor kerbau semuanya lolos dalam pemeriksaan.
“Sementara pada tahun 2018, terdapat peningkatan persentase ternak sehat/layak, yaitu sebesar 93,5%. Dengan rincian 13.991 ekor sapi sehat/layak, dari 14.693 ekor yang diperiksa. 8.663 ekor domba dinyatakan sehat/layak dari 9.543 ekor yang diperiksa, sedangkan untuk kerbau 23 ekor dinyatakan sehat/layak semuanya,” rinci Tisna.