DAYEUHKOLOT – Perilaku warga menjadi sangat dominan dalam penataan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, keterlibatan masyarakat dan instansi terkait menjadi faktor yang sangat penting untuk mengembalikan dan menjaga sungai Citarum.
Hal itu dikatakan Dansektor 7 Kolonel Kav. Purwadi saat melaksanakan sosialisasi lanjutan program Citarum Harum di Aula Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (19/7). Menurut Purwadi, pihaknya akan terus mengajak masyarakat agar terlibat langsung dalam pembenahan untuk terealisasinya Citarum harum.
”Kami akan terus berupaya merubah mindset masyarakat agar terlibat langsung dalam pembenahan Sungai Citarum,” katanya saat menggelar sosialisasi di Desa Dayeuhkolot.
Menurutnya, peran serta semua elemen masyarakat akan mendorong dalam keberhasilan program citaru harum.Tolak ukur keberhasilan Satgas Citarum Harum, ketika bisa mengajak semua elemen masyarakat dan Instansi terkait, untuk memulihkan kondisi Citarum menuju Citarum yang harum.
”Satgas sektor 7 bertugas di Bulan Maret, selama satu tahun sudah banyak yang dilakukan, terutama dalam penanganan sampah domestik dan limbah industri. Apabila ada yang membuang sampah sembarangan atau ada warga yang mengetahui ada pabrik yang buang limbah segera laporkan kepada kami,” katanya.
Purwadi berharap setiap warga membuat lubang biopori ditempat tinggalnya masing-masing, agar ada resapan air yang dapat membantu mengurangi genangan dengan cara meningkatkan daya resap air ke dalam tanah.
”Mari bersama-sama kita atasi banjir yang setiap tahun merendam wilayah ini, dengan membuat lubang biopori di setiap rumah dan menjaga lingkungan agar terawat bersih,” akunya.
Sementara itu, Camat Dayeuhkolot Haris Taufik menyambut baik dengan diadakannya Sosialisasi Citarum Harum yang dilakukan oleh Dansektor 7 beserta jajarannya.
”Wilayah ini setiap tahunnya selalu dilanda banjir, Bupati Bandung, Dadang M. Naser pernah menyampaikan bahwa persoalan lingkungan merupakan hal yang paling sulit, sehingga setiap tahun warga selalu merasakan dampak banjir, bahkan bisa 2 bulan lebih,” pungkasnya. (yul/rus)