CIMAHI – Tahun ini, Pemerintah Kota Cimahi akan ditinggal oleh sebanyak 200 Aparatus Sipil Negara (ASN)-nya. Sebab, para ASN tersebut sudah memasuki masa pensiun. Mereka ada yang pensiun karena Batas Usia Pensiun (BUP), ada yang sengaja memohon pensiun dini dan yang berhenti karena meninggal.
Kepala Badan Pengelolaan dan Sumber Daya Manusia Daerah (BPKSDMD) Kota Cimahi, Heni Tishaeni menyebutkan, tahun ini yang pensiun karena BUP ada sebanyak 174 ASN. Sementara rata-rata pertahun yang pensiun antara 100 hingga 200 orang.
”Sudah biasa setiap tahun ada saja yang pensiun,” sebut Heni, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, Kamis (11/7).
Dia mengatakan, dengan pensiunnya ratusan PNS itu, otomatis akan mengurangi jumlah abdi negara di Kota Cimahi. Padahal, hingga sekarang jumlah PNS di Kota Cimahi sendiri belum ideal.
”Tentu sedikit berpengaruh pada pelayanan. Sekarang secara keseluruhan ada sekitar 4.500 ASN. Idealnya itu lebih dari 6.000 orang lebih kalau setiap tahunnya ada 100-200 yang pensiun,” kata dia.
Dijelaskannya, kondisi kekurangan PNS itu, kemungkinan tidak akan tercover dalam satu atau dua tahun ke depan meski ada seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Seperti halnya tahun lalu, Pemkot Cimahi mendapatkan amunisi tambahan dengan adanya 238 CPNS dan 21 P3K. Namun, jumlah itu jelas masih sangat jauh jika melihat kebutuhan yang ada saat ini.
”Jadi gak surplus. Misal yang keluar 15, yang masuk 20. Tetap masih kurang,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, meski setiap tahun Pemkot Cimahi kerap mendapat amunisi tambahan dari PNS yang pindah tugas dari daerah lain. Namun, jumlah PNS yang pindah dari Kota Cimahi pun angkanya sama setiap tahunnya.
”Jumlah rata-rata yang pindah dan pindahan mencapai 20 orang,” ungkapnya.
Untuk tahun ini, lanjutnya, Pemkot Cimahi sudah mengusulkan 100 formasi untuk CPNS dan P3K. Rincinnya, 70 persen P3K 30 persen CPNS. Usulan itu berdasarkan kemampuan anggaran, dan itupun belum tentu direstui pemerintah pusat.
”Jumlah pensiun gak seimbang sama penerimaan. Jumlah pensiun dengan yang kita seleksi sekarang gak memenuhi. Masih kurang,” bebernya.