BANDUNG – Setelah diberhentikan menjadi ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Toto Sunanto dikabarkan akan melakukan perlawanan dengan gugatan.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPD Golkar Jabar MQ Iswara menegaskan pemberhentian Toto Sunanto dari jabatan Ketua DPD Golkar Kota Cirebon telah sesuai aturan.
Dia juga mengajak Toto untuk melakukan introspeksi ketimbang menyiapkan perlawanan.
“Saya pikir semua pihak sama-sama bersikap dewasa. Ini bukan hal terjadi ujug-ujug, ada proses alasan yang sebelumnya menjadi dasar,” kata Iswara saat dihubungi, Senin (8/7).
Sebagaimana diketahui, Toto Sunanto dilengserkan dari jabatan sebagai Ketua DPD Golkar Kota Cirebon. Posisi Toto kini digantikan sementara oleh Lili Eliyah sebagai pelaksana tugas.
Toto mengendus ada kejanggalan dalam proses pemberhentiannya itu. Bahkan dia menyebut, pemberhentiannya itu karena keputusannya untuk mendukung Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Ketum Golkar pada Munas partai berlambang pohon beringin itu.
Iswara memastikan, pemberhentian itu telah sesuai aturan. Selain itu pihaknya juga menerima banyak masukan dari pengurus tingkat kecamatan partai di wilayah Kota Cirebon.
“Kalau kami Golkar Jabar respons apa yang disampaikan para pengurus pada 18 Juni lalu. Kami hanya respons (masukan) dari pengurus yang tiap hari bertemu. Mereka sudah melihat perjalanan (kepemimpinan Pak Toto),” ucap Iswara.
Dalam kesempatan itu, dia berharap tidak ada manuver politik yang dilakukan Toto. Karena menurutnya, hal itu bisa menjadi kerugian untuk Partai Golkar khususnya di wilayah Kota Cirebon.
“Saya sarankan hal-hal (perlawanan) itu tidak perlu, lebih baik sama-sama introspeksi karena bisa merugikan partai,” ujar Iswara.
Sebelumnya, Toto mengaku tidak gentar dengan keputusan mendukung Bambang Soesatyo. Dia akan tetap berjuang dan menyiapkan perlawanan apalagi akibat keputusannya itu jabatan Ketua DPD Golkar Cirebon lepas.
“Iya betul (gara-gara dukung Bamsoet). Saya sudah di-Plt kan. Tapi kita akan tetap melawan. Kemarin-kemarin infonya,” ucap Toto. (dtk/yan)