Ekonomi Warga Cibuluh Berubah Drastis, Setelah Ditetapkan Jadi Kampung Agro Wisata

”Disini tanahnya tanah PLN, kurang lebih ada 150 petani dan setiap orang memiliki garapannya masing-masing. Dalam satu tahun kami menyetor ke pihak PLN, setiap satu tumbaknya Rp. 10.000 sehingga dalam satu tahun saya menyetor 8 juta,”jelasnya.

Menurutnya, hasil tani dijual ke Bandar setiap tiga bulaan sekali, paling sedikit memanen 5000 pohon paling banyak 30.000 pohon.

Tapi setelah banyak pengunjung, dirinya bisa menjual tomat dengan harga Rp.15.000 perkilo. Kalau cuacanya sedang mendukung, dirinya bisa mendapat untuk tiga kalilipat dari modal yang dikeluarkan.

”Saya harap kedepan akan semakin ramai oleh pendatang, tidak hanya memperkenalkan potensi kampung kami. Tapi, bisa memberikan tingkat kesejahteraan yang semakin membaik untuk petani dan masyarakat pangalengan,” pungkasnya. (mg1/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan