SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) pada tahun 2019, kembali membuka pelatihan keterampilan dan bahasa secara gratis bagi masyarakat yang ingin bekerja di Korea Selatan. Setelah Melalui proses, penyelenggaraan pelatihan bahasa korea dilaksanakan di Lembaga Pelatihan Kerja (LKP) Seoulina Rancaekek.
Ketua Yayasan LPK Seoulina Mamat Rahmat mengatakan, rekrutmen gelombang pertama penyelenggaraan pelatihan bahasa korea sudah memasuki tahap seleksi bagi calon anak didik. Disnaker menyiapkan kuota sekitar 300 peserta, 160 untuk tahap pertama dan 140 tahap kedua.
”Seleksi bagi calon anak didik LPK Souelina gelombang pertama sudah dilaksankan. Sekarang kita membuka kuota untuk 160 peserta, sisanya nanti ada gelombang kedua,” Katanya saat ditemui di LPK Souelina di Rancaekek, Selasa (25/6).
Menurut nya, antusiasme masyarakat terhadap program pelatihan gratis dari disnaker tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kali ini, pada gelombang pertama pun ada lebih dari 200 calon peserta yang mendaftarkan diri dan berebut mengisi kuota 160 peserta. Saat proses seleksi gelombang pertama hampir rampung. Beberapa Kriteria penilaian sendiri dititikberatkan pada hasil serangkaian tes mulai dari kesehatan, IQ hingga psikologis.
”Namun kami tidak memasukan nilai akademis di sekolah dalam penilaian calon peserta pelatihan. Soalnya yang menilai layak tidaknya mereka bekerja di Korea, nantinya orang Korea sendiri dan tidak memperhatikan nilai di sekolah,” Tuturnya.
Mamat menjelaskan, setelah melakukan seleksi dan hasilnya akan diumumkan. Semua peserta yang lolos seleksi, akan mengikuti proses pelatihan dan pembelajaran bahasa korea yang akan mulai berjalan pada 3 Juli 2019 mendatang.
”Pelatihan akan berlangsung selama 40 hari kerja. Secara teknis, semua peserta yang lolos untuk mengikuti pelatihan nantinya hanya perlu menyiapkan pakaian. Soalnya mereka akan tinggal di asrama selama pelatihan tanpa dipungut biaya lagi,” akunya.
Mamat menambahakan semua peserta pelatihan dari Disnaker tersebut, tinggal mengikuti proses pembelajaran di LPK Souelina. Sebab, semua biayanya sudah ditanggung pemerintah. Selain itu, peserta juga tak perlu memikirkan biaya makan dan minum serta alat tulis selama pelatihan.
”Semua sudah kami sediakan karena mereka sudah dibiayai oleh pemerintah, mereka tinggal serius mengikuti pelatihan dan memanfaatkan masa yang relatif singkat itu untuk merubah nasib diri dan keluarga di masa depan,” jelasnya.