—
RATUSAN BERITA HOAKS MERAJALELA
RATUSAN berita hoaks beredar di Internet pada periode mulai 22 hingga 24 Mei 2019. Sumber Kominfo mengindentifikasi 30 diantaranya. Berikut datanya.
Berikut 5 yang paling heboh
- Polisi Impor Cina
Beredar : Foto -foto anggota Polisi yang bermata sipit dengan keterangan bahwa para personil tersebut didatangkan dari Tiongkok
Fakta : Kediv Humas Polri Irjen Moh Iqbal mengkonfirmasi bahwa semua personil adalah WNI.
- Polisi menembaki Masjid
Beredar : Video yang menunjukkan suasana di dalam Masjid Al Makmur Tanah Abang saat kerusuhan malam 22 Mei dengan suara gaduh letusan dan tembakan
Fakta : Suara letusan senjata berasal dari pelontar gas air mata dari aparat. kerusuhan berada di luar halaman masjid saat aparat berusaha memukul mundur massa yang menyerang mereka.
- Polisi Menggunakan Peluru Tajam
Beredar: Penembakan demonstran dengan peluru tajam terjadi di Jalan Sabang
Fakta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah membantah bahwa petugas dibekali senjata api. Petugas hanya dibekali tameng, peluru karet dan gas air mata
- Masyarakat Boleh Ditembak
Beredar: Unggahan video di media sosial yang menampilkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang tampak berbicara dengan anggotanya. Postingan video tersebut diserta narasi “masyarakat boleh ditembak, ditembak pakai senjata yang dibeli oleh uang masyarakat”.
Fakta : Video tersebut sudah mengalami pengeditan dan dipotong.
Dalam video yang asli yang dimaksud Kapolri Jenderal Tito Karnavian adalah orang yang membawa parang dan mau membunuh masyarakat yang identik dengan anggota geng motor. Jadi bukan boleh menembak masyarakat akan tetapi boleh menembak orang yang ingin membunuh.
- 16 korban Meninggal Pasca Kerusuhan 22 Mei
Beredar: Sebuah pesan berantai yang berisikan 16 daftar nama demonstran yang meninggal. Tertulis oleh Tim Monitoring Lapangan, Syamsul Bachri A Tambengi yang mengatasnamakan diri sebagai pemilik data 16 korban meninggal.
Fakta: Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membantah data-data tersebut dalam keterangan pers 22 Mei 2019, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut bahwa pihaknya mendapat informasi jika sejauh ini korban meninggal dalam aksi 21 dan 22 Mei berjumlah 6 orang. Pada 23 Mei 2019 data terupdate korban meninggal bertambah menjadi 8 orang. Sementara yang luka-luka bertambah menjadi 730 orang.