NGAMPRAH– Sejumlah personel tengah disiapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menjelang mudik lebaran dan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Selain personel, sarana dan prasana untuk pemantauan maupun rekayasa lalu lintas, terus dipersiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan saat arus mudik dan balik tahun ini.
Kepala Dishub Kabupaten Bandung Barat, Ade Komarudin mengatakan, pihaknya akan menyiagakan sekitar 100 personel untuk membantu petugas kepolisian dalam mengamankan arus mudik dan balik nanti.
”Kami akan menyiapkan dua posko, masing-masing di Padalarang dan Lembang. Di Bandung Barat, jalur yang biasa ramai digunakan oleh pemudik itu di Padalarang, baik yang lewat Cipatat maupun Cikalongwetan,” ujar Ade, Minggu (19/5).
Menurut Ade, untuk arus mudik lebaran, jalur Padalarang menjadi simpul baik sebelum sampai sesuai hari H. Sedangkan jalur Lembang kebanyakan dilalui para wisatawan yang hendak mengunjungi berbagai objek wisata di sana.
”Jadi kalau yang ke Lembang bukan untuk jalur mudik. Saat libur lebaran pasti banyak wisatawan dari daerah Bandung Raya maupun dari luar, yang datang ke Lembang untuk berwisata. Pengaruhnya terhadap kepadatan arus lalu lintas,” katanya.
Terkait kesiapan berbagai sarana dan prasarana yang terus dimatangkan, kata Ade, di antaranya traffic cone, rambu portable, water barrier, maupun closed-circuit television (CCTV). Di lapangan, penerapan rekayasa lalu lintas atau kanalisasi dilakukan bekerja sama dengan pihak kepolisian.
”Untuk CCTV, jumlahnya ada 12 titik. Di antaranya di Padalarang, Batujajar, lalu di Lembang ada di beberapa titik. Monitor buat CCTV itu ada di Kantor Wasdal di Padalarang. Keberadaaan CCTV itu sangat membantu kami dalam mengambil langkah cepat mengatur lalu lintas,” terangnya.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bandung, Vega Priambodo menambahkan, pada arus mudik tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, kendaraan yang melintas ke Bandung Barat sulit diprediksi, apakah akan mengalami peningkatan atau penurunan.
”Tahun ini tidak bisa diprediksi, karena Polri berencana melakukan one way di jalan tol. Sebelum hari-H, tol dipakai untuk kendaraan dari Jakarta. Jadi, yang mau ke Jakarta lewat jalan biasa. Makanya kami belum bisa memprediksi untuk jumlah kendaraan tahun ini,” ujar Vega.