DAYEUHKOLOT – Untuk menyesuaikan perkembangan pembangunan dan jumlah mahasisa, Telkom University (Tel-U) akan merenovasi masjid kampus agar berkelas dunia. Selain wakaf tanah dari pihak kampus, rencana pengembangan masjid tersebut, juga didukung oleh anggaran sekitar Rp 20 miliar yang sebagian besar diperoleh dari sumbangsih para alumni.
Ketua Pembangunan Masjid Syamsul Ulum Tel-U, AT Hanuranto mengatakan, rencana pengembangan masjid tersebut memang berdasarkan kebutuhan saat ini. Karena perkembangan luas wialayah dan jumlah mahasiswa yang mencapai 45.000.
38”Masjid itu dulu dibangun lewat inisiasi mahasiswa pada 1994 dan mulai digunakan pada 1998 dengan kapasitas sekitar 3.000 jamaah. Sekarang perkemabngan jumlah mahasiswa meningkat pesat, sehingga pengembangan mesjid sangat dibutuhkan,” jelasnya saat ditemui disela -sela penyerahan wakaf tanah masjid dan santunan anak yatim dan Buka Bersama di Gedung Serba Guna Kampus Tel-U, Sabtu (18/5)
Baca Juga:Harga Sayuran dan Daging Mulai Merangkak NaikE-Samsat Terus Dikembangkan
Menurutnya, awal penggunaannya masjid tersebut memang terbilang bangunan termegah di kampus saat itu. Bahkan mesjid itu boleh dibilang salah satu masjid terbesar dan termegah di kawasan Bandung Selatan. Meskipun demikian, dia mengakui bahwa perkembangan kampus dan pertumbuhan jumlah mahasiswa membuat masjid itu kini mulai terasa kecil.
”Apalagi saat ini jumlah mahasiswa sudah lebih dari 40.000 orang dan 24.000 di antaranya merupakan mahasiswa muslim,” akunya.
AT menjelaskan, dengan rencana pengembangan yang sudah disusun, bahwa kapasitas Masjid Syamsul Ulum nantinya bisa bertambah 4-5 kali lipat. Dengan begitu, mahasiswa dan masyarakat sekitar bisa lebih nyaman beribadah di masjid yang akan selalu terbuka untuk umum itu.
Selain kapasitas, Dia menegaskan bahwa rencana pengembangan juga akan dilakukan dengan visi baru Masjid Syamsul Ulum untuk menjadi masjid kampus dunia. Dengan begitu tak hanya mahasiswa Tel-U masyarakat sekitar, mahasiswa kampus lain dan masyarakat dari seluruh dunia pun bisa menggelar kegiatan di masjid tersebut.
AT menambahkan, pengembangan masjid adalah keniscayaan yang harus dilakukan oleh sebuah perguruan tinggi dengan mayoritas mahasiswa muslim. Soalnya perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan kebudayaan yang semakin deras, memang harus diimbangi penanaman ilmu keagamaan.
