BANDUNG – Meski dijaga ketat oleh aparat kepolisian, Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar yang terletak di jalan Garur Kota Bandung, kembali didatangi massa untuk melakukan unjuk rasa. Namun, massa yang datang kali ini adalah puluhan emak-emak yang mengatasnamakan dirinya ’’Emak-emak Gerakan Rakyat Anti Pemilu Curang’’
Aksi puluhan emak-emak tersebut bertepatan dengan Memasuki rapat pleno rekapitulasi suara tingkat provinsi yang memasuki hari ketiga. Pendemo dengan suara lantang berteriak untuk meminta bertemu langsung dengan ketua KPU Jawa Barat Rifki Ali Mubarok.
“Demi rasa prihatin kita terhadap Pemilu dan rezim yang berkuasa saat ini tidak perduli dan tidak pro rakyat,” teriak salah satu emak-emak.
Dalam aksinya para emak-emak membawa berbagai peralatan dapur yang sesekali dipukul untuk menimbulkan suara. Hal ini, dilakukan sebagai bentuk protes atas ketidakadilan dalam pemilu yang dituding penuh dengan kecurangan.
Meski terlihat ramai, puluhan emak-emak dengan meneriakan yel-yel dan menyampaikan aspirasi dengan pengawalan ketat petugas kepolisian dari Polda Jabar.
Aksi tersebut tidak mengganggu rapat pleno KPU yang sedang melakukan rekapitulasi suara untuk beberapa kabupaten./Kota.
Koordinator aksi Yulia mengaku prihatin dengan kondisi pemilu saat ini, dimulai ada kecurangan, petugas yang gugur hingga ribuan petugas yang jatuh sakit.
“Kita prihatin ya, dengan pemilu sekarang begitu banyak korban yang berjatuhan, sampai 600 ya yang meninggal, 4 ribuan lebih yang terbaring sakit tapi kayanya gak ada yang bertanggung jawab ya baik dari pemerintah maupun KPU,” ujar Yulia.
Dalam aksinya Emak-emak menginginkan dilakukan autopsi terhadap jenazah para petugas yang gugur, sehingga dapat diketahui dengan pasti penyebab dari wafatnya para pahlawan demokrasi tersebut.
“Ya biar diketahui mereka itu meninggal kenapa, karena kalau kelelahan gak mungkin kan bisa sebanyak itu. Sampai sekarang aja yang sakit masih banyak, sampai ada yang keguguran kan, dengan tiba-tiba muntah darah, terus penglihatannya kabur, lalu meninggal,’’kata dia.