BANDUNG– Operasi keselamatan lodaya kembali digelar dari mulai 3 Mei hingga 16 Mei mendatang. Seluruh masyarakat atau pengendara diminta melengkapi surat-surat berkendara.
Ketua Subdit Dikyasa Polrestabes Bandung, Ipda Rosalina menyebutkan, sasaran operasi di antaranya, pengemudi di bawah umur, pengemudi melawan arus, pengemudi yang berboncengan lebih dari satu, pengemudi dan penumpang yang tidak menggunakan helm SNI .
“Kemudian pengemudi yang menggunakan penyalahgunaan narkoba salah satu kasus seperti kemarin ada kecelakaan tunggal di Gedung Sate seorang pengemudi yang dalam keadaan mabuk dan mengalami kecelakaan tunggal dan tewas di lokasi kejadian dengan kecepatan di atas 100 km/jam. Ini yang harus menjadi refleksi kita kondisi dalam berkendara,” ujar Rosalina kepada Jabar Ekspres baru-baru ini.
Rosalina menambahkan, yang menjadi target operasi selanjutnya adalah pengendara sambil menggunakan handphone, berkendara melampaui batas kecepatan yang telah ditentukan.
“Tidak lepas dari aturan berkendara, pengecekan kondisi kendaraan bermotornya baik roda 2 maupun roda 4, seperti cek tekanan ban, kaca spion, penggunaan knalpot racing, menurut WHO kecelekaan dari berkendara merupakan peringkat ke-5 dalam angka kematian menyumbang angka kematian dari sekian banyak factor,” ungkapnya.
Pelaksanaan operasi setiap harinya akan berubah, Rosalina mengimbau kepada para pengemudi untuk menjadi pelopor keselamatan (safety).
“Sasaran utama pengemudi termasuk para milenials yang lebih banyak melakukan pelanggaran berkendara. Kami dari kepolisian berharap agar masyarakat memperhatikan karena ini hal utama untuk keselamatan. Alhamdulillah dengan terus menerus melakukan sosialisasi, tingkat kecelakaan berkurang sekitar 40 persen,” pungkasnya. (mg1/drx)