Negara Bayar Bunga Utang Rp70,6 Triliun

JAKARTA – Utang negara per Maret 2019 telah mencapai Rp 4.567,31 triliun. Total utang tersebut bertambah Rp430,92 triliun secara year on year (yoy). Di samping menarik utang, pemerintah juga telah membayar bunga utang sebesar Rp70,6 triliun hingga akhir Maret 2019. Jumlah tersebut setara 25,6 persen dari pagu APBN 2019.

Dirjen Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan, selama Februari hingga Maret utang naik tipis. “Tambah cuma Rp1 triliun, karena kita ada juga utang yang jatuh tempo,” katanya saat konferensi pers kemarin (22/4).

Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat sebesar 30,12 persen, menurun dibanding kondisi utang pada Februari 2019 yang rasionya 30,33 persen terhadap PDB. Rasio utang terhadap PDB ini masih jauh di bawah ambang batas 60 persen terhadap PDB.

Sementara itu, defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) per Maret 2019 sebesar Rp 102 triliun, atau 0,63 persen terhadap PDB. Jika dibandingkan defisit anggaran pada periode yang sama tahun lalu, defisit ini sedikit melebar karena pada Maret 2018 defisit anggaran tercatat sebesar 0,58 persen terhadap PDB.

Di samping menarik utang, pemerintah juga telah mem­bayar bunga utang sebesar Rp70,6 triliun hingga akhir Maret 2019. Jumlah tersebut setara 25,6 per­sen dari pagu APBN 2019. Pem­bayaran bunga utang ini naik 3,1 persen (yoy). Pada Maret 2018, pembayaran bunga utang masih Rp68,5 triliun.

Khusus Surat Berharga Ne­gara (SBN), sepanjang kuartal I lalu pemerintah telah mener­bitkan sebesar Rp 185,8 triliun. Menurut Luky, sejak awal tahun permintaan di pasar obligasi memang tinggi. Pemerintah pun memanfaatkan kesempa­tan itu untuk melakukan front loading. “Incoming bids (per­mintaan) memang cukup ba­nyak sepanjang kuartal I lalu,” kata dia.

Sementara itu penerimaan negara pada Maret 2019 se­cara keseluruhan sebesar Rp350,1 triliun. Capaian ter­sebut mencakup 16,17 persen dari target APBN 2019 sebesar Rp2.165,1 triliun. Pendapatan tersebut disumbang oleh pa­jak, bea, cukai dan hibah.

Kepala BKF Kemenkeu Suahasil Nazara mengatakan, kondisi fiskal hingga kuartal I 2019 secara keseluruhan masih aman. Hal itu terlihat dari pertumbuhan utang yang terkendali dan penerimaan negara yang masih baik. Me­ski, penerimaan negara hanya sedikit pertumbuhannya, yakni 4,9 persen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan