BANDUNG– Sebagai kota metropolitan dengan tingkat stres yang relatif tinggi, Kota Bandung memiliki cara agar warganya tetap nyaman tinggal di dalamnya. Taman merupakan salah satu jawabannya.
Kepala Bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman, Pertanahan, dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung, Riela Fiqrina mengatakan, taman sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) memiliki tiga fungsi sekaligus. Selain fungsi estetika, taman juga memiliki fungsi ekologis dan fungsi sosial.
“Orientasinya untuk menciptakan kota yang nyaman. Warga kotanya menjadi senang bahagia sehingga bisa meningkatkan index of happiness,” tutur Riela.
Saat ini, Kota Bandung memiliki 29 taman tematik yang tersebar di seluruh wilayah. Taman-taman tersebut dirancang secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan setiap elemen warga. Tak hanya itu, ada pula taman-taman RW di wilayah-wilayah untuk mendekatkan ketiga fungsi RTH itu langsung kepada warga.
Kepala Bidang Pertamanan DPKP3, Iwan Sugiono menambahkan, pihaknya juga menyiapkan anggaran yang tidak sedikit untuk perawatan taman-taman kota. Anggaran Rp 38 miliar dialokasikan untuk menjaga berbagai sudut taman.
“Itu termasuk biaya penghijauan, pembibitan, dan menggaji 320 orang tenaga harian lepas yang setiap hari menjaga taman-taman kita tetap bersih dan nyaman dikunjungi,” jelasnya.
Seluruh taman di Kota Bandung juga diupayakan bisa dikunjungi oleh semua kalangan usia, dari mulai kanak-kanak hingga lansia. Seluruh fasilitas disesuaikan agar nyaman untuk seluruh warga.
“Kita juga upayakan agar taman- taman bisa dilalui oleh kursi roda. Secara bertahap kita kerjakan,” katanya.
Saat ini, DPKP3 tengah fokus untuk memperbanyak taman-taman RW di kewilayahan. Dalam setahun, pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk membangun kurang lebih 25 taman RW. Kendati belum cukup, ia mengaku akan mengoptimalkan dana yang ada.
“Anggaran kita hanya mampu sekitar 25 taman pertahun. Mudah-mudahan itu bisa memberikan dampak positif bagi warga,” pungkasnya. (mg3/drx)