Surat Suara Tercoblos Bikin Gempar

Terpisah, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Abhan mengaku telah mendapatkan laporan tersebut dari jajarannya yang ada di Malaysia. Pihaknya tengah mengumpulkan berbagai dokumen, dan alat bukti. Abhan menegaskan, pihaknya segera mengeluatkan rekomendasi tindakan.
Abhan menuturkan, akan melihat fakta-fakta di lapangan. Siapa yang melakukan, dan apa modusnya dan sebagainya. Tapi tindakan kami saat ini, kami sedang mengumpulkan data, dokumen, bukti-bukti hasil pengawasan sistem kami di Malaysia.

Menanggapi berita tercoblosnya surat suara untuk sejumlah caleg asal Partai NasDem dan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf di Selangor Malaysia, Partai NasDem melalui Ketua DPP bidang Media dan Informasi Publik Willy Adityamenyatakan sangat menghormati dan menjunjung tinggi azas Luber Jurdil (langsung, umum, bersih, jujur, adil) dalam pelaksanaan Pemilu serentak 2019.

NasDem akan menyerahkan segala bentuk temuan-temuan ataupun indikasi-indikasi ketidakjujuran pelaksanaan Pemilu kepadapenyelenggara Pemilu. Dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu.

DPP NasDem saat ini terus mencari informasi kebenaran rekaman video dengan menugaskan langsung Ketua NasDem Malaysia Tengku Adnan untuk mendatangi langsung lokasi tempat tersimpannya surat suara yang diindikasi telah tercoblos untukcaleg NasDem Dapil DKI Jakarta nomor urut 2 dengan nama Davin Kirana serta nomor urut 3 dengan nama Achmad, terangnya.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengatakan Pemilu di Malaysia harus dibatalkan. Ia juga menduga ada kecurangan dari duta besar Indonesia di Malaysia karena sudah membuat kecurangan yang massive terkait Kartu suara yang dicoblos paslon di Pilpres no 01 dan Davin Kirana anak duta besar Malaysia caleg DPR Nasdem

’’Saya ingatkan ya pada Rusdi Kirana ayahnya Davin. Tidak bisa menjaga pemilu yang bersih bisa memicu kerusuhan sosial di Indonesia. Tolong Pak Rusdi Kirana jangan main curang untuk kepentingan anaknya. Boleh berpolitik tapi harus jujur dan jangan curang,’’ujarnya.

Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro berpandangan KPU RI dan Bawaslu RI harus tangkas menyikapi video pencoblosan surat suara Pemilu 2019 di Selangor, Malaysia.

“KPU dan Bawaslu harus merespon secara tangkas dan memberi solusi yang tepat agar tidak memunculkan ‘distrust’ yang meluas,” kata Siti Zuhro.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan