Bisnis Keripik dan Yoghurt dengan Omset Ratusan Juta

BANDUNG– Bisnis keripik singkong K.Savetos dan Yogurt Nulla Lac produksi dari komunitas KS-GROUP dari sejak 21 Juli 2016 lalu mampu mendongkrak dunia usaha dengan capaian omset hingga Rp 500 juta setiap bulannya. Usaha produk tersebut kini sudah hadir di Bandung, Bali dan Surabaya.

Perintis usaha sekaligus COO, Muhammad Arif Rahman menuturkan, dalam perjalanan bisnisnya dirintis oleh lima orang, Nadia Harsa Ursula (CEO), Toga Kristopel (CMO), Daniel (Direktur), Siti Hani (CFO), dan Muhammad Arif Rahman (COO)

“Kami mencoba merintis usaha dengan menyatukan visi, tujuannya ingin mengajak setiap anak muda Indonesia mempunyai kesadaran akan berwirausaha melalui program pelatihan KS-Group salah satunya, ya menciptakan produk olahan dalam negeri. Sehingga kami semakin ke sini membidik kalangan anak muda agar ikut terjun dalam dunia bisnis komunitas KS-Group. Hingga saat ini anggota sudah mencapai 60 orang,” katanya saat dijumpai Jabar Ekspres di Jalan Peta nomor 15 Bandung, belum lama ini.

Dia menambahkan, banyak yang ikut bergabung dalam bisnisnya mayoritas dari pendatang, di antaranya dari Batak/Medan, Manado, Padang, Garut, Tasikmalaya, Jawa dan lain-lain.

“Kami menyasar anak muda agar mereka paham akan pentingnya berwirausaha, mengubah pola pikir yang kebanyakan ingin menjadi pekerja kami lakukan pembinaan bahwa menjadi pengusaha bisa lebih sukses, dan menjanjikan,” tuturnya.

Mayoritas yang tergabung dalam lingkup bisnisnya, sebut dia, merupakan orang lulusan SMP, tidak tamat sekolah, broken home, gangster (geng motor).

“Pelajar dan mahasiswa hanya 10 persennya, mayoritas orang-orang yang memiliki permasalahan. Kami coba bangkitkan lagi semangat mereka, melatih karakter mereka dari pada hidup gak jelas dan akhirnya berhasil. Ada salah satu mantan gengster yang sudah memimpin usaha kami cabang di Surabaya,” terangnya.

Menurutnya, banyak kegiatan di komunitas yang dilatih pada anggotanya seperti pelatihan wirausaha, pelatihan jualan, pelatihan kepemimpinan (leader class), meeting, spine time dengan team, olahraga rutin mingguan, liburan, pengajian mingguan bagi muslim dan ibadah mingguan bagi kristen

“Omset kami setiap bulannya kurang lebih Rp 400 juta-Rp 500 juta dari cabang Bandung, Surabaya dan Bali. Dalam satu hari memproduksi 800 hingga 1.000 pcs. Kami memasarkan melalui konsep jemput bola dan bangun team sebanyak mungkin,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan