JAKARTA – Mabes Polri membantah, soal beredarnya screen shot grup WhatsApp yang diklaim berisi perintah Kapolres Bima AKBP Erwin Ardiansyah dan pernyataan eks Kapolsek Pasir wangi Garut AKP Sulman Aziz, yang diperintahkan Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. Pihaknya menegaskan, bahwa institusi kepolisian netral dalam Pilpres 2019.
Karopemnas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan, institusi kepolisian netral dalam Pilpres 2019. Hal ini berdasarkan surat telegram (TR)bernomor STR/126/III/OPS.1.1.1./2019 tanggal 18 Maret 2019 dan Surat Edaran dari Kadiv Propam Polri bernomor KS/DEN C-04/III/2019/DIVPROPAM tanggal 20 Maret 2019.
“Dari surat ini tegas bahwa Polri dalam posisi netral, dan kami mengimbau agar seluruh jajaran Polri dapat mempedomani surat tersebut,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, (1/4).
Adapun terkait soal beredarnya screenshot grup whatsapp yang diklaim berisi perintah Kapolres Bima, maupun pernyataan eks Kapolsek Pasirwangi Garut AKP Sulman Aziz, yang diperintah pimpinannya untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf, Dedi enggan berkomentar, dan meminta konfirmasi ke polda masing-masing.
“Silakan langsung ke Humas (Polda) masing-masing, sudah saya sampaikan dia yang menjawab semua pertanyaan media. Dan saya kira semuanya sudah memberi klarifikasi dan pernyataan juga,” tutur Dedi.
Sebelumnya, Kapolres Bima AKBP Erwin Ardiansyah telah membantah terkait isu yang beredar tersebut. Dia menjelaskan, Polri harus netral dalam Pilpres 2019, dan tak akan memihak pihak mana pun.
“Kami tegaskan bahwa Polri tetap bersikap netral dalam Pemilu 2019. Tugas kami hanya untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi,” kata Erwin.
Erwin menyatakan, namanya telah dicatut oleh orang yang sengaja ingin merusak citra instansi kepolisian yang sedang berupaya menjaga keamanan dan ketertiban Pemilu 2019.
“Percakapan yang seolah-olah merupakan grup WA yang kemudian discreenshoot lalu disebarkan di media sosial itu jelas merupakan informasi sesat dan menyesatkan,” ungkap Erwin.
Mengenai siapa orang yang diduga menyebarkan kabar bohong tersebut, Erwin mengatakan dia dan jajarannya sedang melakukan penyelidikan. “Kami sedang menyelidiki orang yang diduga menyebarkan hoaxs tersebut,” ujarnya.