CIMAHI – Hingga H -16 masih banyak warga yang belum benar-benar paham terkait tatacara pelakasanaan pencoblosan pada Pemilihan Umun (Pemilu) 2019 yang akan datang. Kebanyakan dari warga tersebut belum mengetahui macam-macam surat suara yang akan mereka coblos untuk memilih apa saja.
Warga mengaku, selama ini mereka kurang paham karena belum pernah menerima informasi tatacara pemilihan dari para penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu). Apalagi bagi warga yang tinggal di pelosok yang sama sekali tidak pernah tersentuh oleh sosialisasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Seperti yang dirasakan Wardi, pria warga Kampung Lebak Saat Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara itu merasa belum pernah sekalipun kampungnya didatangi petugas KPU untuk bersosialisasi.
”Kalau tanggal pelaksanaan saya tau dari calon anggota dewan yang datang. Tapi kalau KPU belum ada sekalipun ke sini,” terangnya saat ditemui di kediamannya, Minggu,(31/3).
Menurutnya, secara umum, memang warga kampung sudah tahu kapan pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan dilaksanakan 17 April. Tapi, lagi-lagi informasi itu didapat dari para caleg ketika saat kampanye.
”Kalau cara pencoblosan, tau sedikit itu juga saat ada caleg yang kampanye. Mereka ke sini kan bawa contoh surat suara. Tapi saya juga masih bingung karena ada warna kertas yang beda-beda, kami masih lupa mana yantg buat kota, provinsi sama pusat,” ujarnya.
Wardi mengaku, sebagian warga kampung memang merasa untuk pencoblosan kali ini lebih sulit mengingat banyak surat suara yang harus dicoblos.
”Katanya sekarang ada lima kertas ya? Kalau sedikit-sedikit mah paham cara nyoblos, tapi bukan dari KPU. KPU mah gak ada,” tandasnya.
Kejadian masih banyaknya warga yang belum benar-benar paham teknis pencoblosan sangat disayangkan oleh salah satu calon anggota legislatif Enang Sahri. Menurutnya hal itu terjadi diduga karena tidak optimalnya sosialisasi yang dilakukan pihak KPU.
”Sejauh ini kita belum mendapatkan bahwa mereka sosialisasi ke masyarakat. Saya denger setiap belusukan warga mengaku belum ada sosialsiasi dari KPU,” kata politisi Partai NasDem itu, saat ditemui dikediamannya, di Jalan Sangkuriang.