JAKARTA – Jarak elektabilitas Joko Widodo dengan sang penantang Prabowo Subianto makin pendek. Dari dua lembaga survei yang merilis hasil perolehannya kemarin (25/3) menunjukan angka yang cukup tipis. Meski demikian, mayoritas responden puas dengan kinerja Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK).
Ya, dari hasil survei Charta Politika menunjukkan jarak elektabilitas pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul sebesar 18,2 persen dibandingkan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sedangkan dari survei yang dirilis Vox Populi Research Center menunjukkan Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul sebesar 20,5 persen dibandingkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 53,6 persen dan Prabowo-Sandi 35,4 persen. Hasil survei menunjukkan apabila pemilu dilakukan hari ini (kemarin, red), maka elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin 53,6 persen, Prabowo-Sandi 35,4 persen dan yang belum menentukan pilihan 11 persen,” papar Yunarto, kemarin.
Tren elektabilitas kedua pasangan calon dalam empat kali survei mengalami stagnasi, ini disebabkan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 merupakan pertarungan kedua dari dua orang yang sama yaitu Jokowi dan Prabowo. Tren elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di April 2018 sebesar 58,8 persen, Oktober dan Desember 2018 sebesar 53,2 persen, dan Maret 2019 sebesar 53,6 persen.
Menurut dia, untuk pasangan Prabowo-Sandi, tren elektabilitasnya di April 2018 sebesar 30 persen, Oktober 2018 sebesar 35,5 persen, Desember 2018 sebesar 34,1 persen, dan Maret 2019 sebesar 35,4 persen. “Trennya naik. Masa kampanye yang terlalu lama membuat orang jenuh,” ujarnya.
Pada survei Charta Politika di Maret 2019, juga melihat ekstrapolasi yaitu prediksi hasil akhir dengan tidak menyertakan suara pemilih yang belum menentukan pilihannya. Nah, dari hasil ekstrapolasi tersebut menurut dia, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 60,2 persen, dan Prabowo-Sandi 39,8 persen.
Survei Charta Politika tersebut dilakukan dari 1-9 Maret 2019 dengan melakukan wawancara tatap muka, dengan menggunakan kuesioner terstruktur terhadap 2000 orang yang sudah 17 tahun atau terdaftar sebagai pemilih. “Metode penarikan sampel dilakukan secara acak bertingkat dengan margin of error kurang lebih 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen,” terangnya.
Pada posisi ini ditunjukan pula kepuasan publik dalam kepemimpinan menunjukkan mayoritas responden puas atas kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, yaitu berkisar pada angka 65,9 persen. “Evaluasi kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi, sebanyak 65,9 persen responden menilai puas dan 29,8 persen menyatakan tidak puas,” terangnya.