“Salah satu yang perlu menjadi perhatian penyuluh KB soal kasus stunting. Meski mengalami penurunan dari 38 persen menjadi 30 persen, bila mengacu ratio angka ini masih tinggi. Di mana dari jumlah 3 anak, 1 diantaranya berpotensi alami stunting. Sehingga, penyuluh KB tidak hanya berbicara pembatasan keluarga. Tapi hadir juga dalam mengantisipasi jangan sampai ada stunting,” terangnya.
Dede Yusuf juga berharap, selain stanting penyuluh KB menjadi jembatan informasi terkait permasalahan sosial atau ketahanan keluarga, seperti menekan angka perceraian, pernikahan dini, kemudian tentang seks bebas demi menciptakan ketahanan keluarga.
“Kalau bicara gerakan pembangunan kependudukan berbasis keluarga memang harus ada massage yang ditekankan. Output berupa penyelesaian kasus sosial dan kesehatan itu jadi yang bisa dilakukan para penyuluh KB,” tandasnya. (adv/yul)