CIMAHI – Untuk mengantisipasi banyaknya beredar berita-berita bohong atau hoaks di media sosial (medsos) jelang pelaksanaan Pemilu 2019 di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, Polres Cimahi bakal munurunkan Unit Cyber Crime dibawah naungan Satuan Reserse Kriminal.
Kapolres Cimahi, AKBP Rusdy Pramana Suryanagara, mengatakan, Unit Cyber Crime tersebut akan bertugas memantau atau berpatroli di dunia cyber khusunya di sosial media, sebab berita-berita hoaks terkait pemilu kerap tersebar disana.
”Mereka akan patroli di dunia siber, kemudian kalau ada pelanggaran pidana tentu kami siap tindak tegas dan proses sesuai aturan berlaku,” kata Rusdy, usai gelar Pasukan Operasi Mantap Brata Pemilu Serentak 2019 di Mapolres Cimahi, Jalan Jenderal Amir Mahmud, Kota Cimahi, Jumat (22/3).
Menurut Rusdy, selain terus mengawasi media sosial pihaknya juga akan melakukan upaya preemtif untuk menangkal berita hoaks tersebut dengan melakukan sosialisasi ke seluruh lapisan masyarakat di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.
”Kami akan melakukan imbauan dan menyampaikan pesan ke masyarakat, jangan mudah terpercaya berita hoaks. Jadi masyarakat harus tabayun atau kroscek ke sumber yang dapat dipercaya dan kompeten,” ujarnya.
Meski hingga saat ini pihaknya belum menemukan atau belum menerima laporan adanya kasus cyber terkait berita hoaks, namun, pihaklnya tetap akan melakukan antisipasi dengan terus melakukan pantauan dan monitor perkembangannya.
Sedangkan untuk pengamanan, Rusdy menyebutkan ada sebanyak 1.230 petugas gabungan dari Polres Cimahi, anggota TNI dan dari pihak pemerintah daearah yang akan diturunkan. Pengamanan tersebut sebagai bentuk antisipasi kerawanan dan untuk memastikan situasi kondusif jelang pelaksanaan Pemilu Serentak 17 April 2019 mendatang.
”TNI-Polri didukung pemerintah dan masyarakat siap amankan Pemilu Serentak,” tegasnya.
Ribuan anggota tersebut, kata Rusdy, telah disiapkan mulai dari tahapan pra-pemilu, pendekatan seluruh stakeholder, koordinasi antarlembaga hingga melakukan berbagai latihan pengamanan.
”Antisipasi preemtif dan preventif juga dilakukan dengan menggelar kegiaran kepolisian yang ditingkatkan (KKYD),” katanya.
Upaya preemtif dan preventif itu, lanjutnya, akan terus ditingkatkan untuk cipta kondisi jelang pemilu karena kerawanan saat pemilu nanti tetap harus diantisipasi.