Selasar GBS, Pusat Aktivitas Budaya Sunda
SOREANG – Budaya Sunda merupakan salah satu budaya tertua di Nusantara. Akan tetapi seiring berkembangnya zaman dan derasnya terpaan budaya moderen, budaya khususnya kesenian sunda mulai memudar.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus berupaya untuk melestarikan budaya sunda, salah-satunya dengan menjadikan selasar Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) yang berlokasi diseputar jalan Al-Fathu Soreang sebagai pusat aktivitas kebudayaan dan kesenian di Kabupaten Bandung.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Bandung Agus Firman mengakui, di era sekarang agak sulit untuk melihat sebuh pagelaran seni. Kabupaten Bandung sendiri sebenarnya kaya akan lingkung seni, sanggar, padepokan seni dan paguron silat.
Baca Juga:Satu Pemain Baru Segera BergabungPersebaya Tampil Full Team Kontra Tira Persikabo
“Oleh karena itu kami jadikan selasar GBS ini sebagai tempat para seniman untuk beraktivitas sekaligus menjadi hiburan gratis bagi masyarakat,” jelas Agus saat ditemui di ruangannya, Kamis.(21/3)
Selain menjadikan hiburan, lanjut Agus Firman, hal tersebut juga sebagai strategi memperkenalkan kebudayaan dan kesenian sunda kepada kaum milenial.
“Melalui kegiatan ini kami berharap generasi muda dapat tertarik dengan kebudayaan daerah asalnya. Jadi mereka dapat menggunakan waktunya dengan kegiatan positif, sekaligus ikut melestarikan kebudayaan sunda,” katanya.
Dengan mengusung tema Sauyunan Satujuan, Agus mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga serta melestarikan budaya sunda di Kabupaten Bandung. “Sauyunan itu memiliki arti akur, kompak, gotong royong dan bekerja bersama-sama tanpa masalah. Sementara satujuan adalah _ngamumule_, satu maksud, merawat dan menjaga. Hal ini selaras dengan moto Pemkab Bandung yakni sabilulungan. Melalui kegiatan ini, saya berharap seluruh stakeholder dapat bersinergi dalam melestarikan dan mengembangkan budaya sunda sebagai kearifan lokal,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Budaya Disparbud Kabupaten Bandung Aten Sonadi memaparkan, dua bulan terakhir pihaknya telah menjadikan GBS sebagai tempat pelestarian budaya.
“Hal ini bermula dari banyaknya masyarakat yang beraktivitas setiap akhir pekan di kawasan GBS. Melihat potensi tersebut kami menjadikan selasar GBS sebagai tempat pelestarian budaya, dengan memberikan kesempatan kepada teman-teman komunitas kesenian untuk berlatih di selasar GBS,” paparnya.
