BANDUNG– Menghadapi Pemilu 17 April mendatang, Badan Kesbangpol (Kesatuan Badan dan Politik) Kota Bandung menggelar sosialisasi penanganan konflik untuk menjaga kondusivitas pemilu bersama para aparatur ke wilayahan, babinsa, binmas, LSM, Ormas, serta unsur masyarakat lainnya. Sosialisasi dihadiri narasumber dari Polda Jabar, Kodam III/Siliwangi, dan Kementerian Dalam Negeri.
Ketua Badan Kesbangpol Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menuturkan, di dalam masyarakat plural dan majemuk bisa terjadi konflik sehingga harus diantisipasi dengan berbagai cara.
”Dalam mengatasi konflik kami menggunakan polanya temu cepat lapor cepat. Segala sesuatu ada prosedurnya baik dari tingkat kelurahan RT, RW di sana ada tiga pilar ada babinkamtibmas, babinsa dan lurah, kemudian forkopincam, forkopimda ini sudah menjadi kesepakatan bersama untuk memberikan kontribusi menciptakan Kota Bandung nyaman,” tuturnya Hotel Mercura Bandung City Center Jalan Lengkong Besar Nomor 8 Bandung, kemarin.
Dia menjelaskan, situasi yang dikhawatirkan adalah aksi unjuk rasa dari kubu maka dirapatkan pola berkomunikasi yang sinergi.
“Kami melakukan pola komunikasi dengan pimpinan diganti dengan pola audiensi dengan publik. Kami khawatir terjadinya unjuk rasa dijalan-jalan bisa berpotensi hak pengendara terganggu,” terangnya.
Hikmat berharap semua lini aspirasi dinas terkait bisa memberikan pelayanan. Semua aspek menjadi peran pengamanan.
”Berkaca pada pemilihan tahun kemarin Tingkat pertisipasi pemilih dari 60 persen mengalami peningkatan menjadi 76 persen. ini merupakan bukti tingkat keberhasilan kita dan sinergitas masyarakat yang ikut menjaga lingkungannya agar tidak terjadi konflik,” paparnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menambahkan, sejak dirinya memimpin Kota Bandung patut disyukuri kondisi masih dalam kondusif.
”Ini menjadi tugas kesbangpol untuk mengajak beberapa pihak yang harus dilibatkan agar bisa menjaga situasi tetap aman dan nyaman. Saya kira Bandung akan tetap kondusif namun tetap persiapan semaksimal mungkin harus dilakukan,” terangnya.
“Saya berharap forum hari ini menjadi ajang koordinasi untuk menghindari konflik. Tentu saya berharap, acara ini memberikan pencerahan dan dapat merumuskan bagaimana cara kita menangani potensi konflik di Kota Bandung,” ucap Oded.